Tak Disangka, Ternyata Ini Alasan Porsi Nasi Padang Lebih Banyak Saat Dibungkus Daripada Makan di Tempat

By Popi, Rabu, 25 September 2019 | 08:01 WIB
Ilustrasi nasi padang | Sajian Sedap

Ilustrasi nasi padang | Sajian Sedap

GridPop.id - Semua orang di Indonesia pasti mengenal Nasi Padang.

Bahkan, rumah makan Padang tersebar di seluruh nusantara.

Orang yang sering makan nasi Padang pasti familiar dengan hal ini.

Rumah makan Padang selalu memberikan porsi nasi lebih banyak saat dibungkus.

Baca Juga: Bertemu Sosok Ini, DJ Bebby Fey Menangis Sejadi-jadinya hingga Sampaikan Permintaan Maaf Kena Getah Kasusnya: Jangan Pedulikan Omongan Orang!

Makan di tempat diberi 1 centong nasi, untuk bungkus diberi 2 centong nasi. 

Tidak sedikit orang yang bertanya-tanya menyoal ini.

Walau terkesan tidak adil, tapi jarang ada pembeli yang protes. Semuanya setuju saja.

Kebiasaan ini pun sudah berlangsung entah dari kapan hingga saat ini di seluruh rumah makan Padang. 

Jika ditanya kisahnya, sebenarnya ada cukup banyak versi.

Berikut kami rangkum 2 kisah yang paling terkenal dan paling masuk akal:

Kisahya dimulai pada zaman Belanda.

Pada masa itu, restoran Padang dipercaya sebagai restoran kaum elite.

Jadi banyak saudagar Indonesia atau orang Belanda yang makan di sana.

Baca Juga: Nyeleneh Banget! Ini Potret Beragam Media Orasi Mahasiswa dengan Kata-kata Menohok dan Kocak, Dari Drama Korea hingga Menghalangi Ketampanan

Karena itu, rakyat jelata jadi segan untuk makan nasi Padang di tempat.

Padahal restoran Padang pada masa itu sudah punya harga yang murah, lho. 

Mengetahui hal itu, pemilik restoran Padang pun berinisiatif memberi porsi nasi lebih kepada rakyat jelata yang membungkus.

Tujuannya agar cukup dimakan sampai dua orang mengingat jaman dulu orang pribumi sangat miskin.

Jadi porsi nasi yang dibungkus ini menunjukkan kebaikan hati pemilik restoran Padang pada zaman dulu.

Versi kedua terdengar lebih realistis dan bukan lagi tentang sejarah.

Katanya sejak dulu, pemilik restoran Padang sudah memperhitungkan biaya operasional sampai sangat detail.

Untuk makan di tempat, pemilik restoran padang harus mengeluarkan biaya membeli sabun cuci piring sampai membayar gaji karyawan. 

Sedangkan jika membungkus mereka tidak butuh mencuci piring dan tidak butuh juga menggaji banyak pelayan di restoran.

Baca Juga: Heboh Pria Berkumis dan Bercadar Menyusup ke Jamaah Perempuan Lalu Peluk dan Selfie, Petugas Curigai Tingkah Anehnya hingga Lakukan Hal Ini

Akhirnya, dikurangilah porsi nasi saat makan di tempat untuk menutupi biaya sabun cuci piring dan pelayan tersebut.

Sama-sama adil, kan? 

Sampai saat ini masih belum ada penelitian yang membuktikan mana kisah yang benar di balik “nasi Padang lebih banyak kalau dibungkus”.

Namun kedua kisah ini bisa jadi informasi tambahan yang membuat kita berhenti bertanya-tanya setiap kali makan nasi padang.

Cukup nikmati saja kuliner khas Nusantara yang lezatnya selangit itu.