Find Us On Social Media :

Mengaku Petugas Medis Sampai Minta Ampun ke Polisi, Pria Rompi Merah Ini Malah Duduk Manis di Ambulans Pengangkut Batu dan Bensin, Diduga Sengaja Disiapkan untuk Suplai Demonstran

By None, Kamis, 26 September 2019 | 10:00 WIB

Ambulans penyuplai batu

Ratusan pelajar dari berbagai sekolah sebelumnya datang menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (25/9/2019).

Namun, belum sampai di depan gedung wakil rakyat, langkah mereka terhenti, Polisi mencegat mereka, melarang mereka berdemonstrasi di depan gedung itu.

Alasan polisi, saat ini area di depan gedung DPR sedang disterilkan dan diperbaiki akibat kerusuhan pada Selasa (24/9/2019).

Selain itu, polisi mencurigai motif mereka berdemonstrasi karena massa nyatanya tidak paham akan tuntutan mereka.

Sekitar 200 mahasiswa kemudian dijemur di jalan dan kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya.

Namun, ratusan lainnya bertahan di pinggir Jalan Gatot Subroto hingga Jalan Tentara Pelajar.

 

Mereka mulai menyerang polisi dengan batu di dekan pos polisi Palmerah.

Polisi langsung membalasnya dengan semburan air dari mobil water canon.

Pelajar justru semakin menjadi dan mulai melempari polisi dengan petasan.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata yang membuat pelajar mundur dari lokasi semula.

Bentrok mahasiswa dengan polisi terus terjadi hingga pukul 19.30. Bentrok serupa juga terjadi di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan dekat Hotel Mulia, dan juga fly over Slipi.

Baca Juga: Jelang Sakaratul Maut, Perawat Ini Keluarkan Sesuatu dari Sakunya untuk Memenuhi Keinginan Terakhir Sang Pasien, Tak Disangka Ini yang Terjadi 

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pengakuan Pria Rompi Merah yang Duduk di Ambulans Diduga Pengangkut Batu, Minta Ampun ke Polisi,