GridPop.id - Venna Melinda kini nyaris tak pernah muncul di layar televisi
Venna selama ini banyak menghabiskan waktu untuk mengurus buah hatinya yang masih kecil, Vania Athabina.
YPada 2016 silam, Venna mengadopsi Vania Athabina yang kini berusia 4 tahun.
Vania merupakan bayi yang dulunya ditemukan seseorang di Masjid Fathullah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada September 2016.
Tahu ada seseorang yang tega meninggalkan bayi baru lahir di masjid, Venna pun langsung berniat untuk mengadopsinya.
Venna harus memenuhi berbagai persyaratan yang ada, agar bayi yang nampaknya baru dilahirkan itu terdaftar secara legal.
Pada sebuah wawancara di salah satu program televisi, Venna bercerita saat ditemukan Vania merupakan bayi prematur dengan berat hanya 1,7 kilogram saja.
Terlebih saat itu bayi Vania sempat keracunan akibat tali pusarnya belum dipotong oleh ibu kandungnya.
Padahal, anjuran yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memotong tali pusar pada bayi prematur adalah 1 menit setelah lahir, seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Dr Haywood Brown, spesialis kesehatan ibu anak dari Universitas Duke sekaligus presiden American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) mengatakan bahwa pemotongan tali pusar yang ditunda akan memberi manfaat bagi bayi.
Dia menjelaskan, bayi prematur lahir dengan lebih sedikit darah daripada bayi yang lahir normal atau cukup umur. Mereka juga tidak bisa memproduksi secepat tubuh memecah sel darah merah sehingga sering mengalami anemia.
Oleh sebab itu, banyak bayi prematur yang memerlukan transfusi darah, dan darah yang tertinggal di plasenta disebut dapat membantu mencukupi kekurangan darah tersebut.
Setelah dirawat, Vania terlihat lebih sehat dan menggemaskan seperti bayi lainnya.
Baca Juga : Viral, Mahasiswi Ini Minta Bintang Tamu Ngetop untuk Konser, Begini Balasan Menohok Rektor
Venna dengan sabar dan penuh kasih merawat Vania meski Si Kecil meski bukan anak kandungnya.
Selama ini, Venna mengaku sangat ingin mempunyai seorang anak perempuan.
Saat membaca berita tentang bayi ini, ia langsung ingin bertemu dan mengadopsinya.
Dalam waktu beberapa bulan, Vania telah berkembang dan tumbuh menjadi bayi yang menggemaskan.
Ia sudah bisa mulai tertawa dan merespon jika seseorang berbicara dengannya.
Sekarang, usia Vania sudah menginjak 2 tahun pada Oktober 2018.
Baca Juga : Usai Dorong Temannya dari Jembatan hingga Alami Cedera Parah, Remaja Ini Dipenjara Selama 2 Hari
Berdasarkan jurnal Pediatrics edisi online, bayi yang lahir prematur dan bayi yang lahir dengan berat rendah beresiko tinggi menderita gangguan kesehatan yang memicu penyakit jantung.
Mereka juga diketahui memiliki gangguan dalam fungsi otaknya.
Salah satu cara untuk mengatasi menurunnya fungsi otak pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah adalah dengan pemberian edukasi yang cukup.
Sementara itu, risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol dapat diatasi dengan cara melakukan diet sehat dan olahraga teratur.
"Apa yang terjadi pada kita saat masih berada di kandungan atau apa yang sebenarnya harus dilakukan, ternyata berdampak hingga seumur hidup," kata Dr.Edward McCabet, chief medical officer di March of Dimes.
Sementara itu, bayi yang lahir prematur cenderung berpikir lebih lambat di usia dewasa.
Mereka juga sulit membuat suatu perencanaan dengan baik dan sulit mengelola waktu mereka.
Kendati demikian, kekurangan dalam kemampuan otak tersebut hanya ditemui pada mereka yang kurang mendapat pendidikan di usia awalnya.
Dengan kata lain, meski bayi lahir prematur dan berat lahir rendah, jika mereka mendapat cukup pendidikan, mereka juga tak kalah dengan bayi yang lahir normal.
“Kuncinya adalah dengan merangsang orang melalui pendidikan,” kata Kepala Tenaga Medis dari March of Dinnes, Dr. Edward McCabe.
(*)