Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Para Wanita Akibat Pernikahan Anak, Umur Belasan Tahun Dipaksa Nikah dengan Pria yang Lebih Tua hingga Trauma Ketemu Siswa Sekolah

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Kamis, 3 Oktober 2019 | 15:00 WIB

Kisah Pilu Para Wanita Akibat Pernikahan Dini, Dipaksa Nikah di Umur Belasan Tahun dengan Pria yang Lebih Tua hingga Empat Kali Keguguran, Ada Trauma Ketemu Anak Sekolah

"Takut kenapa?" tanya Najwa Shihab.

"Nanti dianggap buka aib keluarga. Kalau kata orang sering bilang gitu," ucap Maryanti.

"Katanya, ngapain katanya, gugat-gugat," imbuhnya.

Baca Juga: Kini Jadi Ibu Beranak Tiga, Begini Potret Pertama Putra Ayu Dewi yang Baru Saja Lahir, Langsung Banjir Pujian dari Para Artis: Cakepnya!

Meski penderitaannya sudah berakhir, namun Maryanti mengaku peduli dengan nasib wanita lain yang juga masih rawan untuk mengalami hal serupa dengan dirinya.

"Ya itu kan untuk kepentingan orang banyak juga," jawab Maryanti.

"Kepentingan orang banyak, berarti berjuang bukan untuk diri sendiri ya," kata Najwa Shihab yang disambut tepuk tangan penonton.

Baca Juga: Bambang Trihatmodjo Tetap Pilih Mayangsari, Halimah Berjuang Lakukan Cara Lain: Biar Orang Tahu Perjuangan Ini!

Selain itu, kekuatan dalam diri wanita lainnya yang bernama Endang untuk maju ke MK juga didorong faktor kekhawatiran terhadap adik-adiknya yang juga wanita.

Endang tidak mau melilhat anak-anak remaja harus putus sekolah, apalagi dengan alasan untuk menikah.

"Pertama saya lihat adik-adik saya, karena adik saya juga perempuan. Saya enggak mau adik-adik saya putus sekolah seperti saya," kata Maryanti.

"Saya ingin bukan hanya adik saya, semua perempuan di Indonesia, mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya, jangan sampai putus sekolah, apalagi putus sekolah harus menikah," harapnya.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Usai Diperkosa Ayah Tiri Dua Kali, Remaja Putri di Probolinggo Dituding Sebagai Pelakor dan Diusir oleh Ibu Kandungnya Sendiri

Dari seluruh dampak yang harus ditanggung Endang karena menikah muda adalah trauma melihat anak-anak usia SMP ketika mereka pulang sekolah.