GridPop.id - Masih ingat dengan artis yang satu ini?
Ya, dia adalah Mega Makcik yang mengaku dirinya telah didzalimi oleh Elvy Sukaesih selama 5 tahun.
Hal tersebut bermula saat dirinya membuat rekaman lagu pada sebuah album kompilasi dengan perusahaan yang dinaungi oleh Elvy Sukaesih.
Meski album tersebut sudah terjual hingga 3000 keping, namun hingga kini Mega Makcik belum mendapatkan royalti.
Mega Makcik pun melaporkan Elvy Sukaesih atas kasus ini dan membawanya hingga meja hukum.
Namun, hasil keputusan dari majelis hakim, gugatan dan pembelaan yang diajukan oleh Mega Makcik dan Elvy Sukaesih ditolak.
Diceritakan oleh Mega Makcik bahwa selama dirinya membuat project album kompilasi bersama Elvy Sukaesih, banyak hal yang dikorbankan olehnya.
Bahkan, dirinya harus menyewa sebuah kamar yang seperti posko keamanan kompleks.
"Saya sewa di rumah studio Umi Elvy Sukaesih itu ya satu bulan satu juta lima ratus. Itu, layaknya pos security. "
"Tapi demi karir demi hak saya, saya tinggal di situ, malam-malam sakit perut toiletnya di luar," ungkap Mega Makcik saat ditemui Grid.ID di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).
Ditambahkan oleh Mega Makcik, padahal dirinya selama ini tinggal di rumah mewah dan hidup nyaman.
Bukannya menjadi artis terkenal, Mega Makcik hanya mendapatkan penderitaan hingga akhir.
"Padahal rumahku kayak istana di Batam, di Singapura ada rumah juga kok. Saya bukan orang susah banget kok. Tapi jangan dipijak-pijak. Allah nggak tidur. Tolong dong hargai saya, hukum karma juga berlaku," ungkap Mega Makcik.
Tak hanya itu, banyak pula yang ia korbankan selama membuat project dengan Elvy Sukaesih.
"Makcik sewa, bayar, nggak ada yang gratis. Semua pintu rusak, saya cat lagi, laptop pun pernah saya kasi dia, handphone. Tapi nggak pernah ngakui ya sudah nggak apa-apa. Tapi ada bukti kok," lanjut Mega Makcik.
Keyakinan akan fakta-fakta yang diucapkannya pun menimbulkan dugaan bahwa selama ini Elvy Sukaesih segan bertemu dengannya lantaran telah menzalimi dirinya.
Seperti yang diketahui, Elvy Sukaesih tak pernah sekalipun muncul di persidangan dan hanya diwakilkan kuasa hukum.
"Umi nggak pernah hadir satu tahun dalam persidangan, dari awal sampai akhir nggak pernah hadir. Kenapa? Karena dia malu."
"Kalau dia mau jumpa dong sama Makcik, kan benar? Kenapa ngumpet-ngumpet? Keluar Umi, seharusnya mencontoh warga negara Indonesia yang baik."
"Datang ke sidang keputusan, walaupun dari awal gak datang, terakhir dong jumpa saya kalau betul-betul Umi salah."
"Tapi saya dua minggu sekali datang, selama setahun. Hari itu saya nangis-nangis lah sampai sekarang hak saya nggak dapat," tutup Mega Makcik. (*)