Find Us On Social Media :

32 Tahun Memimpin Indonesia, Soeharto Pernah Mimpi 'Aneh' saat Jatuh Sakit hingga Dua Tahun Kemudian Hembuskan Nafas Terakhir

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Minggu, 27 Oktober 2019 | 19:30 WIB

Presiden Soeharto

GridPop.ID - Dua tahun sebelum meninggal dunia, Soeharto pernah bermimpi sesuatu yang aneh.

Presiden Indonesia ke-2 itu bermimpi aneh saat dirinya tengah sering jatuh sakit hingga harus dirawat inap di rumah sakit.

Saat menceritakan mimipinya yang aneh, Soeharto justru mendapatkan respon yang tak terduga dari keluarga.

Baca Juga: Nikah 3 Kali hingga Hartanya Digerogoti Mantan Suami, Nasib Cucu Soeharto Ini Justru Tak Terduga: Saya yang Mendidik Mereka!

Diberitakan Tribun Jatim, 32 tahun memimpin Indonesia, Soeharto bukanlah sosok yang dibilang biasa saja.

Oleh karena itu, kehidupan Soeharto rasanya juga tidak akan habis untuk dibicarakan,

Ada sisi lain Soeharto yang menarik untuk dikulik kembali dan layak diperbincangkan.

Baca Juga: Punya Segudang Prestasi hingga Selesaikan S2 di Usia 18 Tahun, Ini Sosok Cicit Soeharto yang Resmi Nikahi Bule Cantik yang Ditaksir Sejak SD

Termasuk tatkala hari-hari Soeharto pasca jatuh dari kursi kepresidenannya.

Ada sebuah kisah yang diceritakan oleh Hajah Noek Bresinah Soehardjo yang merupakan adik Soeharto.

Dalam buku "Pak Harto, The Untold Stories", Hajah Noek Bresinah Soehardjo menceritakan hari-hari akhir Soeharto menjelang wafatnya.

Baca Juga: Dijuluki Sang Jendral yang Tersenyum dan Berwatak Tegas, Soeharto Kecil Punya Trauma di Masa Lalu: Saya Merasa Nista, Hina!

Salah satunya saat Soeharto yang sempat mengalami mimpi aneh ketika sedang dirawat di rumah sakit.

Saat itu pada 2006, Soeharto harus beberapa kali dirawat inap di Rumah Sakit Pertamina Pusat.

Pada suatu sore, Soeharto tiba-tiba terbangun dari tidurnya.

Rupanya, Soeharto terbangun dari tidur seusai bermimpi.

Baca Juga: Resmi Nikahi Wanita Berdarah Jawa-Amerika, Sosok Cicit Soeharto Rupanya Bukan Orang Sembarangan, Prestasi dan Pekerjaannya Mentereng!

Ketika terbangun itulah, Soeharto mengaku baru saja bermimpi.

"Aku lagi wae ngimpi (saya barusan mimpi)," kata Hajah Noek Bresinah Soehardjo menirukan ucapan Soeharto saat itu.

Mendengar hal itu, Hajah Noek Bresina Soehardjo yang saat itu bersama Tutut, seorang putri Soeharto, segera mendekat.

Tutut pun merasa penasaran dan bertanya kepada ayahnya.

"Mimpi apa to, Pak?" tanya Tutut.

Baca Juga: Punya Hubungan Terlarang Dengan Tommy Soeharto, Begini Nasib Artis Bersuara Emas Ini Setelah Kunjungi Panti Jompo: Saya Tetap Pada Pendirian!

Soeharto pun segera menjawab dan menceritakan segala isi mimpinya itu.

"Nonton gamelan, rame, nanging ana sing aneh (menonton gamelan, ramai, tetapi ada yang aneh),"ujar Soeharto saat itu yang lagi-lagi ditirukan Hajah Noek Bresinah Soehardjo.

Merasa ada yang janggal, Tutut kemudian menanyai Soeharto.

"Apa yang aneh, Pak?" tanya Tutut.

Baca Juga: Dulu Terjerat Kasus Narkoba, Nasib Cicit Soeharto Ini Berubah Total Setelah Nikahi Bule Asal Italia, Inilah Potret Keluarga Kecil Mereka yang Jarang Terekspos!

Soeharto lalu menjawab pertanyaan putrinya itu.

"Kuwi lho, sindene kok wong Sunda kabeh (itu lho, penyanyinya kok orang Sunda semua)?" ucap Soeharto.

Mendengar jawaban sang ayah, Tutut lalu tersenyum, dan mengatakan sesuatu.

"Lha, sindene mesti ayu-ayu to, Pak (Itu penyanyinya pasti cantik-cantik ya Pak?)" ujar Tutut menanggapi ucapan Soeharto.

Baca Juga: Bak Bulan Jatuh Dalam Ribaan, Empat Pengamen Ini Diundang ke Rumah Keluarga Cendana saat Ulang Tahun Ibu Tien hingga Dapat Hadiah Tak Terduga dari Soeharto!

"Ya embuh, ora weruh wong kahanane peteng (ya saya tidak tahu karena suasananya gelap)," jawab Soeharto lalu tersenyum.

Mendengar jawaban Soeharto tersebut, mereka kemudian tertawa.

Sedangkan, Soeharto kemudian melanjutkan tidurnya lagi, hingga azan magrib tiba.

Selang dua tahun dari mimpi itu, Soeharto kemudian meninggal dunia. Tepatnya pada 27 Januari 2008.

Baca Juga: Punya Skandal dengan Beberapa Wanita di Masa Lalu, Tommy Soeharto hanya Follow Satu Akun Wanita Ini di Instagramnya

Jenazah Soeharto dimakamkan di samping makam Tien Soeharto yang telah mendahuluinya pada 28 April 1996 silam, di Astana Giribangun.

Dikutip dari Tribunnews.com, kompleks Astana Giribangun ini terletak di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 660 meter di atas permukaan laut, tepatnya di di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, sekitar 35 km di sebelah timur kota Surakarta.

Di atas komplek Astana Giribangun, terdapat Astana Mangadeg, yakni komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran, salah satu pecahan Kesultanan Mataram.

Baca Juga: Pacari Mantan Istri Tommy Soeharto, Kekasih Tata Cahyani Ini Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Inilah Potret Mesra Mereka yang Jarang Terekspos!

Astana Mangadeg berada di ketinggian 750 meter dpl, sedangkan Giribangun pada 660 meter dpl. Di Astana Mangadeg dimakamkan Mangkunegara (MN) I alias Pangeran Sambernyawa, Mangkunegara II, dan Mangkunegara III.

Pemilihan posisi berada di bawah Mangadeg itu bukan tanpa alasan. Yakni untuk tetap menghormati para penguasa Mangkunegaran, mengingat Ibu Tien Soeharto adalah keturunan Mangkunegara III. (*)