"Meski berjauhan, dia setiap hari menghubungi saya. Selalu saya selipkan pesan agar dia menjadi anak yang rajin, jangan nakal," kenang ayahnya, Dewa Gede Sugiarta.
Sebelum meninggal atau sekitar dua minggu yang lalu, Sugiarta sempat pulang ke Buleleng untuk bertemu dengan anak semata wayangnya itu.
Dan pulang kembali ke Sumbawa pada Senin (28/11/2019) malam.
Ia pun mengaku tidak menyangka jika kepulangannya itu menjadi momentum terkahir Sugiarta untuk bertemu dengan anak satu-satunya tersebut.
"Terakhir dia minta foto bareng dengan saya. Saya dipeluk. Saya sempat bawa dia ke dokter karena mengeluh badannya panas dan sakit kepala.
Saya tidak menyangka kalau sakitnya itu ternyata parah," ucapnya.
Di sekolah, Tiara merupakan salah satu siswa yang berprestasi.
Ia menjadi tim inti basket putri di SMA Negeri 3 Singaraja, dan pernah berhasil meraih juara tiga di tingkat provinsi.
Tak hanya gemar bermain basket, di sekolah ia juga hobi bermain futsal di posisi sebaga penjaga gawang (keeper).
Pada 2018 lalu, ia juga sempat menjabat sebagai Bendahara Osis di sekolah.
Karena prestasinya ini, Tiara pun terpilih mewakili sekolahnya untuk membawa baki saat penurunan bendera 17 Agustus 2019 di Taman Kota Singaraja.