GridPop.id - Masih ingat dengan komedian yang satu ini?
Bambang Gentolet merupakan salah satu personel grup lawak Srimulat yang cukup terkenal di Surabaya.
Sebelum pergi untuk selama-lamanya, almarhum diketahui sempat mengeluh sakit pada bagian giginya.
Hari Budiarto, sang ketua RT mengaku terkejut karena sehari sebelum Bambang Gentolet meninggal, dirinya masih sempat berbincang.
Dalam perbincangannya dengan Ketua RT tersebut, almarhum mengatakan hanya sakit gigi, namun terasa sangat sakit.
"Kemarin sempat saya tanyakan mau pergi kemana. Katanya almarhum mau periksa ke rumah sakit karena sakit giginya udah terasa banget," kata Teguh (28/4/2017) dilansir dari Tribunnews.
Teguh juga menambahkan bahwa almarhum sebelumnya memang diketahui hanya sakit gigi.
Kemudian pada jam 9 malam hari Kamis (27/04/2017), Ia mengeluh dadanya sesak ke putri bungsunya.
Setelah sempat diberi air hangat, ia dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan taksi.
Sayangnya, beliau meninggal dunia saat perjalanan.
Robby Tumewu yang meninggal pada awal tahun 2019 juga mengeluhkan sakit yang sama sebelum meninggal.
Sebelum meninggal dunia, Robby pernah terserang stroke.
Tidak hanya sekali, Robby pernah terserang stroke sebanyak dua kali.
Pada 2010, Robby sempat terserang stroke di tengah syuting di sebuah acara stasiun televisi.
Hal tersebut membuatnya dilarikan ke rumah sakit.
Tak berselang lama, Robby kembali terlihat dalam salah satu acara di Jakarta.
Kala itu ia menggunakan bantuan kursi roda. Namun saat 2013 kondisinya melemah.
Stroke kembali menyerangnya.
Di tahun itu, pihak dokter mengatakan kondisi Robby melemah. Keluarganya juga mengatakan hal serupa.
Lantaran stroke keduanya ini, Robby juga pernah menjalani operasi.
"Operasi di tenggorokan untuk menghilangkan klem atau lendir, supaya napasnya bisa lebih lancar," sambung Hengky lagi.
"Sekitar satu minggu sebelum masuk RS sempat operasi pendarahan di otak kanan. Operasi itu untuk mengeluarkan cairan berlebihan di bagian otak," papar Hengky lagi.
Kebanyakan orang sering menyepelekan gusi bengkak sampai pada akhirnya memicu sakit gigi yang parah.
Selain membuat Anda mengalami kesulitan berbicara dan mengunyah makanan, sakit gigi pada dasarnya bisa mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Bahkan sebuah studi menunjukkan jika berawal dari sakit gigi, seseorang bisa mendapatkan beragam komplikasi penyakit yang membahayakan tubuh, termasuk risiko terkena stroke.
Sebuah studi terbaru dari Swedia melakukan penelitian terhadap lebih dari seribu orang untuk mengetahui keterkaitan penyakit gusi dengan stroke.
Hasilnya, para periset melaporkan bahwa gingivitis jelas terkait dengan stroke.
Penyakit gusi serius, seringnya disebut dengan periodontitis yang menyebabkan kerusakan parah pada gusi.
Periodontitis parah dapat menyebabkan kerusakan gigi yang pada akhirnya bisa menyebabkan gigi ompong.
Gigi ompong merupakan pertanda silent stroke.
Silent stroke adalah stroke yang tidak diketahui orang (terselubung) karena tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas. Akibatnya, banyak orang mengabaikannya.
Namun, seiring berjalannya waktu stroke yang terselubung bisa menimbulkan masalah keterbatasan seperti demensia.
Erosi gigi dapat disebabkan oleh konsumsi soft drink dan minuman bersoda dimana kadar fosfor dan asam sitrat tinggi, jus buah kemasan karena beberapa asam pada minuman dari buah lebih erosif daripada asam baterai, atau mulut kering akibat air liur sedikit/xerostomia.
Erosi gigi juga bisa disebabkan makanan (tinggi akan gula dan pati), asam lambung dan gangguan pencernaan, serta obat-obatan (aspirin dan antihistamin).
Tanda-tanda umum erosi gigi adalah mengalami rasa sakit atau ngilu saat makan.
Jadi kunci untuk menjaga gigi tetap sehat adalah menghindari minuman bersoda atau dengan kadar gula tinggi.
Soalnya soda dan gula bisa tertinggal dilapisan gigi dan mengikisnya perlahan.