Find Us On Social Media :

Tak Tahu Ayahnya Terkubur di Tempat yang Sering Ia Kunjungi Dalam Rumah, Gadis Ini Akui Sempat Dapat Pesan dari Almarhum Lewat Mimpi

By Maria Andriana Oky, Senin, 11 November 2019 | 13:44 WIB

Mufatim anak bungsu surono / Jasad Surono ditemukan di bawah lantai musala.

Bahkan Bahar menjawab kalau ibu tirinya alias istri Surono galak dan tidak ingin Surono berhubungan dengan keluarga di Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo.

"Katanya bapak juga ganti nomor telepon," lanjutnya kepada Tribunjatim.com.

Pada Juni 2019, Fatim pulang ke rumah. Ketika itu, ibunya, Busani sudah menikah siri dengan pria berinisial Jm.

Baca Juga: Kabar Duka, Ayah Artis Ini Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Diduga Jadi Korban Pembunuhan

Dapur rumahnya yang awalnya berdinding gedhek dan berlantai tanah, sudah dibangun menjadi dapur permanen yang berkeramik.

Disekitar dapur itu pula ada sebuah tempat salat tempat ditemukannya mayat korban yang dicor didalam lantai.

Di situlah Fatim menunaikan ibadah salat. Fatim yang sempat resah beberapa kali, tidak bisa berbuat banyak karena cerita ayahnya sudah menikah lagi dan tinggal di luar pulau.

Selama tinggal di rumah itu, setelah kembalinya dia dari Malaysia, Fatim dua kali memimpikan sang bapak.

Baca Juga: Geger Jenazah Ditemukan di Rumah Artis Kondang Ini, Diduga Jadi Korban Pembunuhan!

Pertama, dalam mimpinya, Surono minta dipayungi. Mimpi itu dia ceritakan kepada ibunya, Busani hanya berucap kepada putrinya jika kemungkinan Surono sakit dan memintanya mendoakan Surono.

Mimpi kedua, tutur Fatim, sang ayah berpesan untuk menjaga ibunya dan bilang kalau dirinya kesal dengan Bahar.

"Dalam mimpi itu bapak bilang 'nduk, lindungi bu e yo, aku kesel karo Bahar'. Saya langsung terbangun setelah mimpi itu," ujarnya kepada Tribunjatim.com.

Baca Juga: Hina Tempat Suci di Bali, Bule Asal Ceko Dapat Ancaman Pembunuhan hingga Akhirnya Beroleh Jalan Damai dengan Syarat Khusus, Apa Itu?

Beberapa waktu setelah mimpi itu, baru terbongkarlah kalau ayahnya telah meninggal dunia. Bahkan jasad ayahnya dikubur di dapurnya, di bawah musala.

Fatim tidak pernah menyangka, kalau sang kakak tega melakukan hal keji itu kepada ayahnya hanya karena cemburu soal harta (ekonomi). (*)