Di depan polisi, Huang menangis dan minta maaf akan perbuatanya.
Ia kemudian mengakui, dia kehilangan kendali akan emosi, pada kejadian itu.
Menurut Huang, ketika itu ia frustrasi karena gagal mendapat pekerjaan.
Perusahaan yang dia lamar, tak menerima karena tahu dia punya anak yang selalu ikut dengannya.
Dia tak mungkin menitipkan anaknya itu ke orang lain.
Pulang dari melamar pekerjaan, anaknya menangis karena lapar.
Anaknya minta dibelikan sosis.
Dengan uang tersisa, Huang kemudian membelikan anaknya sosis.
Tapi, anaknya itu lalu marah, dan meludah ke sosis yang dia minta.
Alasannya, sosis itu terlalu panas.
Huang kemudian kehilangan kendali, dan menendangi anaknya.
Huang mengaku selama ini dia tinggal di jalanan bersama anaknya.
Dia bercerai dari suaminya.
Orangtua Huang pun juga tak lagi menerimanya.