GridPop.ID - Sudah menjadi rahasia umum jika artis Sandra Dewi hidup dalam kemewahan.
Hampir seluruh masyarakat melihat kehidupan seorang Sandra Dewi bak putri cantik yang ada di negeri dongeng.
Sandra Dewi hidup sebak berkecukupan, terkenal, punya suami yang tampan dan kaya, hingga kini telah memiliki dua anak laki-laki.
Sempurna, mungkin menjadi satu kata yang ada di benak sebagian besar orang kala melihat kehidupan Sandra Dewi.
Namun, dibalik kebahagiaannya saat ini, rupanya Sandra Dewi memiliki cerita pilu yang tak banyak diketahui publik.
Istri Harvey Moeis ini rupanya pernah merasakan masa sulit tak bergelimang harta dan pernah merasakan mencari uang damei mendapat uang saku tambahan.
Kisah cintanyapun tak seindah cerita yang ada di negeri dongeng.
Curahan hati Sandra Dewi diungkapkan langsung oleh Sandra saat ia ngevlog bareng Melaney Ricardo.
Diakui Sandra untuk urusan asmaranya, ia bahkan mengemis pada sahabatnya Daniel Mananta.
Segala usaha mulai dari berdoa hingga instropeksi diri, semua sudah dilakukan oleh Sandra Dewi. Bahkan, Sandra berusaha mencocok-cocokkan dirinya dengan pria yang tak sesuai dengan kata hatinya.
"Apa gue terlalu pengin yang seiman? Gue sudah mencoba blend in ke orang yang gue tidak cocok, tapi enggak happy, kayaknya bukan ini," papar Sandra seperti yang dikutip dari YouTube Melaney Ricardo, Kamis (14/11/2019).
Istri Harvey Moeis itu mengaku bahwa kisah hidupnya jauh dari kata sempurna layaknya sebuah kisah di negeri dongeng.
"Itu berapa tahun, sampai 33 tahun baru nikah. Itu fairytale darimana? 33 tahun baru nikah, fairytale itu 25 tahun," kata Sandra Dewi.
Dalam perjalanannya, Sandra Dewi mengaku tak muluk-muluk saat berdoa meminta jodoh.
"(Kriteria) biasa aja. Di saat usia 30 tahun masih memilih itu belagu. Yang penting cocok, nyambung, sama value hidupnya sama. Sayang keluarga, sayang orangtua, gue enggak bisa yang terlalu modern banget,"kata Sandra.
Perjalanan hidup Sandra Dewi pun dulunya jauh dari kesan mewah.
Diceritakannya ia pernah mengikuti sebuah kontes demi menambah uang saku saat kuliah di Jakarta.
Sandra yang berasal dari Pangkal Pinang ke Jakarta hanya berbekal baju dan buku, berniat mendapat uang jajan tambahan dengan cara mengikuti kontes ataupun casting.
"Dan emang pertama kali gue ikut kontes-kontes itu buat dapat kadonya, dapat uangnya. Perjuangan jadi public figure juga, waaah gila luar biasa ya. Itu bener-bener dari nol banget."
"Ke Jakarta cuma bawa buku sama baju doang, kemudian berjuang gila-gilaan ikutan casting enggak pernah dapet," kenang Sandra.
(*)