Ketika dia berusia 19 tahun, dia dan suaminya diberi tahu bahwa mereka akan mendapatkan anak.
Sejak Charlene didiagnosis sindrom ovarium polikistik, pasangan tersebut menganggap kehamilan tidak mungkin terjadi.
Lecet di indung telurnya membuatnya akan sulit hamil.
Namun, tidak ada yang tidak mungkin.
Ternyata mereka malah mendapatkan anak kembar.
Namun saat mereka melakukan pemeriksaan ultrasound, mereka terkejut.
Di rahim tepat di belakang si kembar mereka, para dokter bisa melihat dua wajah tambahan.