Meskipun tak disebutkan nama Ustaz Abdul Somad dalam caption panjangnya, sejumlah warganet menduga bahwa pesan panjang itu ditujukan untuk mantan suaminya.
"Genderang itu telah tuan tabuh, pelan ataupun kuat tetap akan berbunyi. Terlihat ataupun tersembunyi tetap bergema, terlebih lagi sang penabuh besar gaungnya," tulisnya.
Meskipun ada sosok yang berusaha menggiring opini untuk memandangnya hitam bak arang, ia seolah menyampaikan dirinya tak lagi berdaya ketika tangan sang putra membungkam mulutnya untuk berbicara.
"Apalah dayaku ketika tangan kecil itu menutup mulutku, dg manusia berilmu tuan giring opini, hingga jutaan mata memandangku dg arang hitam yg tuan beri," jelasnya
Meskipun demikian, ia lebih memilih pasrah dan menyerahkan pada hati nurani untuk menelusuri sebuah kebenaran yang terjadi.
"Tak apa tuan, kata tak kan merubah fakta dan hakikat diri, hati nurani akan mampu menelusuri arti," ungkapnya.