Terpuruk Semakin hari kondisi Maruli semakin drop.
Apalagi setelah keluarga tidak menerima kenyataan tersebut dan menolak keberadaan Maruli.
Puncaknya saat sang istri memutuskan untuk menceraikan Maruli. Penolakan itu membuat kondisi Maruli makin terpuruk.
Berat badannya drop dari 75 kilogram ke 45 kg. Kulitnya pun berubah drastis menjadi bersisik. Saat itu yang ada dalam pikirannya adalah kematian.
“Saya sekaligus mendapat dua gelar. Terinveksi HIV dan duda. Istri sendiri non reaktif, dia tidak terinfeksi HIV,” ungkapnya.
Lama dinanti, kematian tak kunjung datang.
Itulah yang membuat Maruli semangat dan mencoba bangkit.
Semangat inilah yang membuat kondisi Maruli membaik. Pindah ke Merauke
Setahun setelah vonis, Maruli mengirim surat ke Kementerian Kesehatan.
Ia menceritakan kondisinya dan meminta dipindahkan kembali ke Merauke, Papua.
Di Merauke, ia kembali bekerja seperti biasa menjadi dokter gigi.