Kitong Bisa saat ini mengoperasikan sembilan pusat pendidikan di Papua dan Papua Barat. Jumlah relawannya sebanyak 158 yang mengajar sekitar 1.100 anak.
Hebatnya, dana yayasan ini sebagian besar bersumber dari dua anak perusahaan, yakni Kitong Bisa Consulting dan Kitong Bisa Enterprise.
Billy mengakui, pembangunan sumber daya manusia di Papua tidak selesai dalam waktu dua atau tiga tahun saja.
Namun, ia yakin apa yang dikerjakannya saat ini adalah salah satu persiapan loncatan peningkatan kualitas SDM Papua untuk masa depan.
Aktivitasnya di Yayasan Kitong Bisa ini pula membawa Billy menempuh pendidikan lanjutan dengan beasiswa, yakni di Australian National University (ANU) dan Oxford University di Inggris.
Meski kini telah menjadi staf khusus presiden, Billy Mambrasar masih selalu menunjukkan sikap rendah hati terbukti dari kisahnya berikut ini.
Diberitakan Tribunnews.com, Billy Mambrasar mengatakan masih memakai sepeda motor untuk kegiatannya sehari-hari.
Billy Mambrasar juga mengaku tidak ada yang berubah dari gaya hidupnya setelah menjabat sebagai staf khusus presiden.
Pemuda asal Papua itu bahkan tetap bergaya nyentrik dan apa adanya saat menjalankan tugasnya.
Billy berujar orang terdekat atau keluarganya tidak mengatakan ada perubahan dalam dirinya.