Find Us On Social Media :

Viral! Wanita Cantik Dicerai Suami Karena Malu Punya Bayi Cacat, Walikota Risma Sampai Lakukan Hal Ini

By None, Selasa, 3 Desember 2019 | 20:00 WIB

Dina Oktavia, Ibu Muda Surabaya Besarkan Anak Berkebutuhan Khusus Seorang Diri

Sang anak yang bernama Pandhu itu memang mengidap penyakit tak biasa.

Sesuai diagnosa dokter, Pandhu mengidap Hidrosefalus, sang anak pun juga mengalami kerusakan pada bagian wajahnya, khususnya di bagian bibir, hidung dan kedua matanya.

Dina bercerita, sang suami merasa malu memiliki anak yang terlahir tidak sempurna itu.

Terlebih, mertua Dina juga enggan mengakui keberadaan Pandhu yang merupakan hasil pernikahan Dina bersama sang suami.

Dina menyadari, pernikahannya itu sempat ditentang sang mertua lantaran kondisi Dina yang berlatar belakang keluarga tak beruntung.

Hanya saja, pasangan muda itu masih bisa menjalani cobaan itu hingga memiliki buah hati.

Namun, belakangan, sang suami beserta keluarganya enggan mengakui Pandhu lantaran terlahir dalam kondisi tak normal.

"Malu gara-gara cucunya gak sempurna," terang Dina.

Baca Juga: Ketiban Rezeki Nomplok, Billy Syahputra Banjir Pundi-pundi Uang Berkat Konten Video Pamer Saldo ATM Nikita Mirzani, Ternyata Ini Alasan Buat Konten Video hingga Bikin Trending!

Penderitaan Dina pun kian bertambah, saat belakangan sang suami menyuruh dirinya mengurus cerai sendiri.

"Untuk makan sehari-hari kadang ada kadang enggak gitu saya harus ngurus cerai sendiri," ucap Dina."

Kondisi tempat tinggal Dina Oktavia (21) memang sangat memprihatinkan.

Di rumah petaknya yang berukuran 2x6 meter itu, dirinya harus membesarkan anaknya yang berkebutuhan khusus.

"Saya sewa perbulan lima ratus ribu," kata Dina saat ditemui di rumahnya di kawasan Jojoran STAL 5B, Kelurahan Airlangga, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Minggu (1/12/2019).

Menurut Dina, dirinya ingin membesarkan anak semata wayangnya dalam kondisi yang layak.

Hanya saja, kondisi ekonomi memaksa dirinya tinggal di rumah yang sempit bersama ibu kandung dan anak semata wayangnya yang berkebutuhan khusus.

Belum lagi, rumah itu banyak tikus yang berkeliaran.

Sehingga, Dina mengaku takut anaknya digigit.

Dina trauma terhadap gigitan tikus.

Sebab, kondisi anaknya yang mengidap Hidrosefalus ditengarai lantaran virus tikus.

"Saya waktu hamil dua kali digigit tikus," katanya.

Sehingga, ia pun berharap keluhannya itu didengar oleh Pemerintah Kota Surabaya bahkan Pemerintah Provinsi Jatim.

"Ingin anak saya terjamin.

Agar lekas sembuh," harapnya.