Di trotoar jalanan, Sarwendah terlihat berjalan layaknya orang buta atau tunanetra dengan mengandalkan tongkatnya.
"Kerupuk, kerupuk," ujar Sarwendah menjajakan dagangannya.
Setelah sampai di sebuh halte bus, Sarwendah pun menepi untuk duduk.
Terlhat di samping Sarwendah ada sosok gadis muda yang sedang asyik bermain handphone.
Kemudian, Sarwendah berdiri pura-pura mendatangi gadis muda tersebut untuk menawarkan jualan kerupuknya.
"Kerupuk, kerupuk," ujar Sarwendah.
Ternyata aksi Sarwendah ini menuai perhatian sang gadis muda.
"Kerupuknya berapaan?" tanya sang gadis muda kepada Sarwendah
"Yang putih Rp 15 ribu, yang kuning Rp 25 ribu," jawab Sarwendah.
Begitu mendengar harga kerupuk tersebut, sang gadis muda itu enggan membelinya.
Karena menurtnya kerupuk dagangan Sarwendah ini terllau mahal.
"Gak deh bu, saya gak mau beli. Kerupuknya mahal," ucap sang gadis ketus.
Sarwendah pun hanya diam saja laku dnegan legowo mengucapkan terima kasih.
"Emang harganya segitu mbak, ya sudah makasih ya mba," ujar Sarwendah.
Setelah itu, Sarwendah pun kembali berjalan untuk menjajakan kerupuknya
Namun dirinya tidak melihat adanya undakan di depannya, sehingga istri Ruben Onsu ini pun hampir tejatuh.
Untungnya, ada seorang pria yang meneganakan baju biru yang juga tengah berada di halte bus menolong Sarwendah.
"Gak apa-apa mbak?" tanya pria itu.
"Gak apa-apa mas," jawab Sarwendah.