GridPop.ID - Kesehatan Ashanty kini menjadi prioritas bagi keluarga Anang Hermansyah.
Semua anggota keluarga bekerja sama untuk menjaga kondisi kesehatan Ashanty.
Saking perhatiannya, Anang Hermansyah sampai naik pitam pada Ashanty saat istrinya melakukan satu hal ini.
Bagaimana tidak, Ashanty yang tak dibolehkan makan sembarangan justru memaksa agar diperbolehkan makan cilok.
Nekat makan cilok, Ashanty pun langsung mual dan membuat sang suami makin kesal.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan The Hermansyah A6, Ashanty terlihat memanggil ART-nya untuk membelikannya cilok.
Rupanya, Ashanty ingin cemilan ketika istri Anang Hermansyah tengah packing ketika akan pergi ke Malang.
"Kia, sini. Beliin cilok yang biasa nangkring di situ," ucap Ashanty pelan, Jumat (06/12).
Ucapan Ashanty ini ternyata didengar Anang Hermansyah.
"Cilok, cilok lagi. Makan cilok aja, biar penyakitan. Biar penyakitanya gak keluar. Jangan dibeliiin mbak.
Ngapain kamu beli cilok? Gila kamu penyakitan gitu makan cilok. Ntar dulu, nunggu sembuh dulu buat makan cilok," ujar Anng Hermansyah marah.
Ashanty pun sempat tak terima dengan kemarahan Anang Hermansyah. Keduanya pun lantas berdebat cukup hebat
"Kok kayaknya aku kayak orang mau mati aja?" ucap Ashanty.
"Bukan, kamu belum sembuh benar," jawab Anang Hermansyah mengingatkan Ashanty.
"Ya udah, terserah kamu lah, ntar kalau nanti kumat jangan nyeyeenye," ujar Anang Hermansyah kesal.
Tak lama kemudian, pesanan Ashanty yakni cilok pun datang.
Langsung, Ashanty memakan cilok tersebut dengan lahap.
Tak lama setelah itu, Ashanty meraung kesakitan. Perutnya tiba-tiba sakit.
"Aduh kok pengen muntah ya, kok aku mual ya," ujar Ashanty sambil memegang perutnya.
"Aduh, aku pusing," imbuh Ashanty lagi.
Setelah itu, Anang Hermansyah lantas menyalahkan Ashanty.
"Udah dibilangin jangan makan cilok bisa kumat," imbuh Anang Hermansyah ketus.
"Pengen muntah," ucap Ashanty.
Anang Hermansyah kembali menyalahkan Ashanty dan memerahi sang istri.
"Udah dikasih tahu tadi bisa kumat, sekarang bikin orang susah," tandas Anang Hermansyah. (*)