GridPop.ID - Artis cantik Asty Ananta memang sudah jarang muncul di layar televisi.
Ya, Asty Ananta seakan vakum dari industri hiburan tanah air pasca dipersunting oleh Hendra Suyanto pada 2 Oktober 2016 lalu.
Tak lagi aktif di industri hiburan, Asty Ananta tetap menikmati perannya sebagai istri dari pengusaha kaya, Hendra Suyanto.
Bagaimana tidak, ia dan sang suami kerap berlibur dan menghabiskan waktu bersama di luar negeri.
Kehidupan glamor yang dilakoni artis 35 tahun itu tentunya ditunjang dengan penghasilan sang suami yang tak kalah fantastis.
Mengutip laman Tribun Seleb, suami Asty Ananta, Hendra Suyanto diketahui merupakan bos MLM di bidang kesehatan bernama Infiny.
Berdasar informasi dari laman resmi yang dikutip Tribun Seleb, disebutkan jika Hendra menjabat sebagai Chief Executive Officer PT Infiny Niaga Abadi.
Jabatan suami Asty Ananta tersebut ternyata adalah pemimpin tertinggi dalam perusahaan itu.
Infiny berdasarkan informasi pada laman resmi, menjanjikan bonus kepada member senilai Rp 580 juta hingga Rp 1,7 miliar per bulan.
Jika membernya saja mendapat bonus sebesar 580-1,7 miliar, bisa dipastikan jika suami Asty Ananta mendapat penghasilan lebih dari angka tersebut setiap bulannya.
Namun, menjalani rumah tangga dengan harta berlimpah seperti itu tak lantas membuat Asty Ananta hidup tenang.
Siapa sangka, di balik pernikahannya yang penuh kemesraan, tersimpan bayang-bayang pelakor yang siap untuk merebut suaminya, Hendra Suyanto.
Fakta ini berhasil berhasil terkuak dari penerawangan Roy Kiyoshi di acara ‘Yang Tak Terungkap’ yang tayang di YouTube TRANS7 Official pada Jumat (6/12/2019) lalu.
“Kamu bisa menerawang nggak, pertemuan mereka tuh gimana?” tanya Robby Purba kepada Roy Kiyoshi.
Di luar dugaan, artis berkemampuan indigo itu mampu menebak dengan tepat jika tali asmara antara Asty Ananta dan Hendra Suyanto berawal dari kerja sama bisnis.
“Mencoba untuk berbisnis kah? Akhirnya malah kecantol dengan bosnya gitu?” tebak Roy Kiyoshi yang langsung disambut tatapan tak percaya dari Asty Ananta.
Akhirnya Asty Ananta pun angkat bicara dengan menjelaskan bahwa pertemuannya dengan lelaki yang kini jadi suaminya itu berawal dari kontrak sebuah perusahaan asing.
“Saya sedang berlibur sama keluarga besar saya, rayain liburan saya. Nah, ternyata manajer tetap menyalakan handphone. Masuklah pesan.”
“Ini ada tawaran kerjaan terus saya bilang nanti ya setelah kita liburan baru kita bahas. Bilangnya ini dari temen lama Mama Papa menawarkan saya untuk satu pekerjaan menjadi brand ambassador satu perusahaan luar negeri,” kenangnya.
Namun, alih-alih mengontraknya sebagai brand ambassador, perusahaan tersebut justru berganti rencana sehingga membuat Asty Ananta hanya bisa gigit jari.
Namun, kekecewaan sahabat Roger Danuarta itu tak berlangsung lama lantaran Hendra Suyanto akhirnya mendirikan sebuah perusahaan sendiri.
“Hanya saja memang terjadi satu lain hal di luar kuasa, perusahaan dari luar negeri itu tiba-tiba berubah plan (rencana).”
“Karena kejadian itu akhirnya suami saya bilang 'Ya udah deh. Daripada bantu bisnis orang lebih baik saya bikin bisnis sendiri aja. Jadi tidak mengecewakan aku," tandasnya kemudian.
Sayangnya, kebahagiaan yang dirasakan Asty Ananta ternyata mengundang iri dari sejumlah pihak yang berniat menjadi pelakor di antara dirinya dan Hendra Suyanto.
Pasalnya, menurut Roy Kiyoshi ada banyak wanita berbondong-bondong hendak merebut sang pengusaha dari pelukan Asty.
“3 tahun ini, Roy melihat ada sosok pelakor nggak yang mencoba untuk memasuki rumah tangga mereka?” tantang Robby Purba untuk menerawang rumah tangga Asty Ananta.
“Saya melihatnya ada yang banyak, tapi masalahnya nggak tembus-tembus,” terawang Roy Kiyoshi yang membuat Asty Ananta kaget bukan kepalang.
“Yang kira-kira bikin nggak tembus apa?” celetuk Robby kemudian.
“Sebenernya proteksi dari dia juga sih. Dia memprotect (melindungi),” tukas Roy.
“Salah satu wanita yang mencoba memasuki kehidupan rumah tangga mereka ciri-cirinya seperti apa?” tanya sang host.
“Sebenernya banyak banget. Cuma, kalau menurut saya bilang itu nggak akan terjadi lah,” tandas Roy Kiyoshi.
(*)