Find Us On Social Media :

Kisah Pak Yos, Tukang Cukur di Bawah Pohon Langganan yang Bikin Soeharto Enggan Cari Pengganti Meski Sudah Jadi Presiden: Apa Bedanya kan Manusia Juga

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Jumat, 13 Desember 2019 | 15:25 WIB

Tukang cukur langganan Soeharto bernama Pak Yos

GridPop.ID - Sebagai salah satu sosok yang pernah disebut sebagai orang nomor satu di Indonesia, kisah hidup Soeharto semasa hidup selalu menarik untuk dikulik.

Salah satunya mengenai kebiasaan Soeharto saat mencukur rambutnya.

Bukannya mendatangkan tukang cukur ternama dan terkenal, Soeharto justru lebih memilih rambutnya dicukur oleh tukang cukur di bawah pohon.

Baca Juga: Belum Kapok Digunjingkan Seantero Negeri, Puteri Novitasari Ramli Masih Sesumbar Pamer Tas Puluhan Juta, Bahasa Inggrisnya Jadi Sorotan: You're Above Me!

Diberitakan Suar.ID, tukang cukur di bawah pohon sendiri merupakan tukang cukur yang melayani konsumennya di dekat pohon.

Tukang cukur tersebut tidak menggunakan bangunan permanen dalam menyediakan jasanya.

Atapnya hanyalah berupa dedaunnan dan dahan.

Baca Juga: Berhembus Rumor Petinggi Garuda Jadi Germo Pramugari, Erick Thohir Akhirnya Angkat Bicara: Sudah Seyogyanya Kaum Wanita Ini Harus Mendapatkan Proteksi yang Jelas

Kain putih dibentangkan dan dikaitkan ke pohon sebagai dinding pembatas.

Saat masih menjabat sebagai Panglima Cadangan Umum Angkatan Darat (Panglima Caduad), Soeharto selalu memotong rambut di tukang cukur bawah pohon.

Kala itu, tukang cukur tersebut bernama Pak Yos.

Pak Yos kerap memotong rambut Soeharto bahkan ketikan mantan Panglima Kostrad itu menjabat sebagai presiden.

Baca Juga: Jarang Terekspos, Inilah 8 Daftar Kekayaan Harta Gono Gini Bambang Trihatmodjo dan Halimah yang Tak Boleh Jatuh ke Mayangsari

Berdasarkan tulisan anak pertama Soeharto, Tutut Soeharto di situs pribadinya tututsoeharto.id, Pak Yos sering mangkal di bawah pohon di Jalan H. Agus Salim.

Tempat mangkal Pak Yos itu tidak jauh dari rumah Soeharto.

Bila rambutnya sudah panjang, Soeharto akan memanggil Pak Yos untuk memotong rambutnya.

Setelah menjadi presiden, Soeharto disarankan untuk mengganti tukang cukur.

Baca Juga: Awalnya Tak Ada yang Tahu, Diam-diam Syahrini Ternyata Blokir Seorang Artis Cantik Jelita, Benarkah Sakit Hati Karena Hal Ini?

"Katanya, 'masak presiden, tukang cukurnya dari bawah pohon.'," kata Tutut Soeharto.

Namun, ucapan tersebut tidak dipedulikan oleh Soeharto hingga ia tetap memercayai Pak Yos untuk mencukur rambutnya.

Ada alasan tersendiri mengapa Soeharto tetap setia dengan Pak Yos.

Menurutnya, tidak ada alasan untuk mengganti Pak Yos.

"Kata bapak, apa bedanya, kan Pak Yos manusia juga, yang warga Negara Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: Selalu Tampak Harmonis, Anang Hermansyah Nyaris Digugat Cerai Ashanty Karena Permintaan Nyeleneh Ini : Dia Maunya Tiap Hari!

Keputusan Soeharto itu membuat Pak Yos terharu.

"Pak Yos sendiri kaget dan terharu, karena masih dipanggil bapak walau sudah menjadi Presiden RI. Bedanya, setelah bapak menjabat sebagai presiden, Pak Yos memakai baju lengan panjang setiap memotong rambut bapak," katanya.

Sayang seribu sayang, Pak Yos meninggal dunia pada 1977.

Sejak saat itu, Soeharto kehilangan sosok Pak Yos dan harus mencari tukang cukur pengganti Pak Yos.

Pengganti Pak Yos adalah Umang yang sudah lama bekerja untuk keluarga Cendana.

Baca Juga: Dituding Selingkuhan Mantan Dirut Garuda Ari Askhara, Puteri Novitasari Ramli Bikin Geger Usai Terpergok Diam-diam Lakukan Hal Tak Biasa, Yang Dilakukannya Bikin Melongo

Umang merupakan tukang sisir Tutut, Mamiek, Titiek, dan Tien Soeharto.

"Akhirnya Bapak bertanya pada saya, 'Wuk kamu tahu nggak tukang cukur yang bisa dipanggil ke rumah.' Saya jawab, 'Umang saja pak, dia bisa kok motong rambut.'," cerita Tutut.

Awalnya, Soeharto kurang yakin dan ragu Umang dapat memotong rambut pria karena lebih sering bekerja sebagai tukang sisir wanita keluarga Cendana.

Namun ternyata Umang pulalah yang biasa memotong rambut suami Tutut.

Akhirnya, Soeharto setuju untuk dicukur oleh Umang.

Sebagaimana diketahui, Presiden Kedua RI tersebut telah meninggal dunia pada 27 Januari 2008.

Diberitakan GridPop.ID sebelumnya, jenazah Soeharto dimakamkan di samping makam Tien Soeharto yang telah mendahuluinya pada 28 April 1996 silam.

Baca Juga: Mbak You Terawang Seorang Artis Cantik Hingga Sebut Punya Sesuatu di Beberapa Bagian Tubuhnya: Dia Pintar Mengelola

Jenazah Soeharto dan Tien Soeharto dimakamkan di tempat khusus yang dikenal dengan nama Astana Giribangun.

Dikutip dari Tribunnews.com, kompleks Astana Giribangun ini terletak di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 660 meter di atas permukaan laut, tepatnya di di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, sekitar 35 km di sebelah timur kota Surakarta.

Di atas komplek Astana Giribangun, terdapat Astana Mangadeg, yakni komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran, salah satu pecahan Kesultanan Mataram.

Astana Mangadeg berada di ketinggian 750 meter dpl, sedangkan Giribangun pada 660 meter dpl. Di Astana Mangadeg dimakamkan Mangkunegara (MN) I alias Pangeran Sambernyawa, Mangkunegara II, dan Mangkunegara III.

Baca Juga: Ular Kobra Teror Warga Hingga Terpaksa Mengungsi, Ternyata Begini Cara Sederhana Hadapi Ular Kobra versi Panji Petualang

Pemilihan posisi berada di bawah Mangadeg itu bukan tanpa alasan.

Alasannya ialah untuk tetap menghormati para penguasa Mangkunegaran, mengingat Ibu Tien Soeharto adalah keturunan Mangkunegara III. (*)