Find Us On Social Media :

Pria Ini Dipaksa Masuk Peti Mati dan Dibakar Hanya Gara-gara Melintasi Ladang Milik Seorang Juragan, Fakta Dibaliknya Bikin Tercengang

By None, Kamis, 19 Desember 2019 | 18:49 WIB

Ia dipaksa masuk ke peti

GridPop.id - Di berbagai belahan dunia, rasisme masih terus diperbincangkan.

Perbedaan warna kulit sering menjadi masalah yang sangat serius.

Semua tahu, orang yang paling keras melawan persoalan rasisme adalah Nelson Mandela dari Afrika Selatan.

Cita-cita luhur Mandela ialah ingin membawa masyarakat dari berbagai ras didunia agar dipandang sama dan setara.

Baca Juga: Ramalan Mbak You Terbukti Benar, Ahmad Dhani Disebut Punya Rencana Besar di Dunia Politik Setelah Bebas dari Penjara: Dia Terjun Bebas Tanpa Peduli yang Sudah Dibangun!

Mirisnya negara asal Nelson Mandela itu malah masih ada rasisme.

Seorang pria bernama Victor asal Afrika Selatan yang saat itu sedang melintasi sebuah ladang, diculik.

Ia diculik oleh dua orang petani pemilik ladang itu yang bernama Willem dan Theo. 

Willem dan Theo mengklaim bahwa Victor berkata bohong saat dirinya hanya melintas di ladang mereka.

Willem dan Theo mengatakan bahwa Victor ingin mencuri hasil pertanian mereka.

Victor pun membalas tuduhan tersebut.

Baca Juga: Rebut dan Nikahi Ibunya Sendiri, Pesepakbola Andal ini Dituding Selingkuhi Istrinya Berkali-kali, Bahkan Sepupu Sendiri pun Diembat!

Ia sengaja melewati ladang itu demi memintas jalan.

Lantas ia diculik.

Parahnya, Victor dipaksa masuk ke sebuah peti mati oleh kedua orang petani itu.

Willem juga bilang ia akan membakar Victor hidup-hidup di peti tersebut.

Victor menangis karena ketakutan akibat kelakuan 2 orang biadab tersebut.

Masalah ini sampai menjadi isu nasional di Afrika Selatan.

Warga disana marah lantaran kedua orang petani berkulit putih itu sengaja menyiksa dan memperlakukan sewenang-wenang Victor yang orang kulit hitam.

Baca Juga: Bongkar Kisah Kelamnya Saat Alami KDRT, Yuni Shara Blak-blak Mengaku Trauma Hingga Lebih Memilih Pakai Alat Bantu Seks: That's My Best Friend!

Saat ini kasus tersebut sedang menjalani proses pengadilan.

Namun tampaknya kedua orang petani bakal menerima hukuman setimpal atas apa yang dilakukannya.

(*)