Find Us On Social Media :

Ngeri, Jangan Sembarangan Cukur Rambut Kemaluan, Ini Deretan Penyakit Berbahaya yang Siap Mengintai

By None, Jumat, 20 Desember 2019 | 13:45 WIB

Ilustrasi

GridPop.id – Hati-hati bila menyangkut segala hal tentang tubuh.

Selama ini banyak yang belum tahu dampak buruknya.

Kini, segera hentikan kebiasaan yang ternyata berakibat buruk bagi tubuh.

Rambut kemaluan atau bulu kemaluan, atau dalam bahasa inggrisnya pubic hair, ternyata pencegah atau tameng yang bisa menangkal infeksi.

Baca Juga: Pasien Pingsan dan Berjuang Hidup di Meja Operasi, 2 Orang Dokter Ini Malah Cekcok dan Adu Mulut Hingga Bikin Shock Seisi Ruangan

Memang pada kenyataannya bulu kemaluan itu kerap membuat risih sebagian wanita.

Malah ada sebagian wanita yang menganggap rambut kemaluan itu sesuatu hal yang mengganggu, juga mengganggu penampilan daerah kewanitaan.

Karenanya tidak sedikit wanita yang rutin dan rajin melakukan waxing bulu kemaluan.

Untuk kita ketahui, walau tidak dilarang mencukur atau waxing bulu kemaluan wanita.

Tapi alangkah baiknya wanita mengetahui lebih jauh mengenai pubic hair ini.

Menurut Dr Vanessa Mackar, Konsultan Obstetrician dan Ginekolog dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists, Inggris, melansir dari Kompas.com, rambut kemaluan wanita yang berada di sekitar vagina mempunyai tugas penting bagi kesehatan vagina.

Menurutnya, "Rambut kemaluan menjadi penghalang alami untuk menjaga kebersihan, untuk mengurangi kontak dengan virus dan bakteri, dan untuk melindungi kulit halus vulva."

Masih menurut Mackar, rambut kemaluan juga berfungsi untuk mencegah partikel asing seperti; debu dan bakteri patogen bisa masuk ke tubuh melalui daerah kemaluan.

Baca Juga: Terjerat Kasus Penggelapan hingga Nikahi Anak Angkat Sendiri, Begini Nasib Malinda Dee yang Masih Meringkuk di Balik Dinginnya Jeruji Besi, Sudah Berubah?

Selain itu, rambut di area vagina juga membantu mengontrol kelembaban area yang menurunkan risiko infeksi jamur.

Hal senada diinformasikan dengan lengkap oleh MayoClinic.org.

Menurut Mary Marnach, M.D, yang menjawab pertanyaan masyarakat mengenai mencukur rambut kemaluan wanita, tidak ada alasan medis atau higienis untuk menghilangkan sebagian atau seluruh rambut kemaluan seorang wanita.

Jika rambut kemaluan atau bulu kemaluan wanita dicukur atau di waxing, selain prosesnya menyakitkan, juga bisa menyebabkan banyak efek samping yang tidak banyak diketahui wanita, yaitu:

* Vagina atau area vagina menjadi gatal. Malah bisa menyebabkanb gatal yang parah

* Kelamin wanita alias vagina, jika mencukurnya dengan waxing bisa saja mengalami luka bakar karena waxing

* Sangat bisa mengalami abrasi atau luka selama pencukuran atau waxing

* Bisa muncul tunggul, ruam, benjolan dan rambut tumbuh ke dalam

* Sangat mungkin akan terjadi Infeksi bakteri

* Berpeluang besar risiko tertular atau menularkan infeksi virus, seperti herpes simplex atau HPV, karena luka atau iritasi kulit yang membuat kulit lebih rentan.

Baca Juga: Nifasnya Tak Berhenti Berbulan-bulan Lamanya, Wanita Cantik Ini Terkejut Kain yang Sudah Membusuk Bersemayam Dalam Perutnya, Ada Apa?

Mackar pun mengingatkan, jika mencukur rambut kemaluan wanita bisa berisiko iritasi dan membuat folikel rambut yang tertinggal terinfeksi.

Bahkan, mencukur rambut kemaluan juga dapat meninggalkan luka mikroskopis.

"Ketika iritasi itu dikombinasikan dengan lingkungan yang hangat dan lembab di area kelamin, ini mendatangkan risiko berkembangnya bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit," papar Mackar.

Untuk diketahui, rambut kemaluan di daerah genital juga membantu meminimalkan kontak kulit dengan seseorang yang mungkin sudah memiliki penyakit menular seksual.

Ini terjadi karena rambut di area vital akan membantu mencegah kontraksi.

"Mencukurnya bisa sangat merugikan karena membuat wanita berisiko lebih tinggi terkena penyakit kelamin, seperti kutil kelamin," kata Mackar.

Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan ringan yang tidak nyaman, seperti luka bakar, kemerahan, lecet dan gatal.

Mencabut rambut kemaluan pun dapat menyebabkan kerusakan kulit dan infeksi.

Bahkan, dapat menimbulkan rasa sakit yang berakibat pada infeksi atau radang, atau yang dikenal dengan folikulitis.

Dalam banyak kasus, folikulitis akan hilang dengan sendirinya.

Namun, jika terjadi dalam kondisi parah, dokter biasanya memberikan antibiotik untuk mengobati kondisi tersebut.

Baiknya jika ingin mencukur rambut kemaluan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Baca Juga: Ulah Gila Perawat Ini Bikin 84 Pasien Tewas Mengenaskan, Tak Disangka Rumah Sakit Malah Abaikan Fakta Ini

Artikel ini tayang di Gridhealth.ID dengan judul Jangan Cukur Rambut Kemaluan Wanita, Risikonya Tak Seindah Apa yang Kita Lihat

(*)