GridPop.id - Nama artis ini tentu sudah tak asing lagi di jagat selebriti tanah air.
Apalagi bagi penggemar Stand Up Comedy.
Ya, dia adalah Ernest Prakasa.
Pria yang mulai di kenal usai jadi komika di acara Stand Up Comedy Indonesia itu kini merambah dunia layar lebar.
Tak hanya jadi pemain film, Ernest juga mulai sibuk menjadi sutradara.
Beberapa film pun pernah digarapnya, seperti Ngenest The Movie, Cek Toko Sebelah, Susah Sinyal, dan Milly Mamet.
Yang terbaru, Ernest menggandeng istri tercintanya, Meira Anastasia untuk mengerjakan proyek film Imperfect.
Film yang merupakan adaptasi dari buku karya Meira dengan judul yang sama, di mana dalam buku tersebut berisi curhatannya seputar rasa insecure yang ia alami.
Nah belum lama ini, Ernest dijemput Boy William untuk membicarakan banyak hal, termasuk kehidupan rumah tangganya bersama Meira.
Momen itu pun terekam dalam tayangan di kanal YouTube Boy William, seperti dikutip Grid.ID dari video yang dipublikasikan pada Senin (16/12/2019).
"Waktu film Ngenest itu keluar, gue kayak transisi jadi filmmaker dengan segala kesibukan dan segala hal yang glamor," ujar Ernest.
"Sementara Meira dan dua anak gue, tanpa nanny, tanpa ART, tinggal di Bali yang akhirnya bikin gue bolak balik Jakarta-Bali," imbuhnya.
"Jadi dia merasa kayak left out. Baru lahiran, masih gendut, masih jelek, masih gak karuan, dan itu bikin rumah tangga kita melalui ujian yang berat banget," sambungnya.
"Tapi ya gara-gara ujian itu, long story short akhirnya lahirlah buku Imperfect," tandasnya.
Diakui Boy, ia cukup terkejut menyadari Ernest memiliki istri yang tidak berasal dari keturunan Tionghoa sepertinya.
Ia pun menyebut hubungan Ernest dan Meira unik, "You're relationship is unique".
"Unik ya? Kita beda suku memang. Ada sejarahnya kenapa istri gue pribumi dan itu berhubungan sama masa kecil gue yang sering di-bully," ucap Ernest.
Rupanya, sebagai pria keturunan Tionghoa dan karena dianggap berbeda, Ernest sering jadi korban bully-ing sejak kecil.
Hal itu membuat Ernest bercita-cita menikahi perempuan yang tidak satu ras dengannya agar anak mereka kelak tidak mengalami bully-ing sepertinya.
"Bully-ing di sekolah gitu, biasa. You know lah kayak dipanggil sipit, Cina, gitu-gitu kan," kenangnya.
"Gue mikirnya, gue gak mau anak gue nanti mengalami hal yang sama kayak gue. Itu kenapa sejak SMA gue bercita-cita cari istri orang pribumi," jelasnya.
"Gue dulu disuruh-suruh les Mandarin kan, maksud bokap nyokap gue tuh bagus sebenernya. Poin utamanya bagus lah buat bisnis atau apa segala macem ya kan," sambungnya.
"Cuma karena gue di-bully itu tadi, gue justru pengin melepaskan diri dari identitas Cina gue," lanjutnya.
"Karena kalau gue ngomong Cina, ya makin jadi dong gue," pungkasnya.
(*)