Find Us On Social Media :

Indah Namun Mengerikan, Beredar Video Gunung Sumbing Tertutup Awan Mirip UFO, Ternyata yang Terjadi Sebenarnya Bikin Syok!

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Minggu, 5 Januari 2020 | 10:55 WIB

Sebuah fenomena awan terlihat menutupi Gunung Sumbing viral di medsos baru-baru ini.

GridPop.ID - Indonesia menyimpan keindahan alam yang tiada duanya.

Mulai dari gunung, laut, hingga hutannya, Indonesia memiliki kekayaan alam yang tidak terbeli.

Di balik megahnya alam yang dimiliki Indonesia, ada pula fenomena alam yang justru membuat manusia bergidik karena ngeri.

Baca Juga: Patut Diacungi Jempol, Sebelum Lina Tutup Usia, Sule Sempat Penuhi Janji kepada Mantan Istri dan Keluarganya Kendati Sudah Bercerai

Fenomena alam yang mengerikan tersebut belum lama ini terjadi di gunung Sumbing.

Hal tersebut terlihat pada sebuah postingan mengenai awan yang disebut mengerikan dan menutupi gunung Sumbing virail di media sosial Instagram.

Dalam video yang dilampirkan, awan yang terlihat mirip UFO tersebut dikelilingi oleh gumpalan awan-awan yang bergerak di sekitarnya.

Baca Juga: Mbah Mijan Terawang Kejadian Misterius yang Renggut Nyawa Selebriti dan Tokoh Berpengaruh: Meninggal Tanpa Sebab yang Jelas!

Diketahui pengunggah pertama video tersebut adalah akun @andojunior_.

Pada keterangan yang terlampir, video tersebut diambil dari sunrise camping ground gunung Sindoro pada 3 Januari 2020.

Merujuk artikel dari Kompas.com, saat dikonfrimasi (4/1) Armando menceritakan kejadian fenomena awan tersebut terjadi pada Jumat (3/1) sekitar pukul 08.00 WIB.

Baca Juga: Akui Tak Bisa Menahan Tangis saat Jenazah Ibunya Dimasukan ke Liang Lahat, Rizky Febian Ungkap Penyesalannya saat Detik-detik Lina Hembuskan Napas Terakhir

"Hanya beberapa detik saja, soalnya setelah kejadian itu langsung ditutupin sama kabut," kata dia.

Sementara itu, Koordinator Forum Pengelola Gunung Sumbing, Lilik Setiyawan juga membenarkan adanya fenomena tersebut.

Menurutnya, fenomena awan yang menutupi gunung Sumbing tersebut terjadi pada Jumat (3/1) dan akan kembali terlihat pada Sabtu (4/1).

"Iya (terlihat lagi) itu fenomena kalau ada badai di atas jadinya seperti itu," ujarnya kepada Kompas.com (4/1/2020).

Baca Juga: Nyawa Putri Indonesia Terenggut karena Asam Lambung, Pola Diet Seperti Ini Bikin Penyakitnya Tambah Parah

Dihubungi terpisah, Prakirawan Cuaca dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Nanda Alfuadi mengatakan jenis awan yang terlihat dalam postingan tersebut dimungkinkan merupakan jenis awan lenticularis yang umum terjadi saat siang hari di musim kemarau.

Menurutnya awan tersebut bukan penanda cuaca buruk tapi penanda potensi turbulensi.

"Sehingga sebetulnya yang perlu hati-hati adalah penggiat penerbangan atau olahraga paralayang karena dalam kondisi atmosfer seperti itu daya angkat atmosfer tidak begitu bagus," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (4/1/2020).

Saat disinggung terkait bentuk awan tersebut yang juga disebut-sebut oleh para netizen mirip UFO, imbuhnya terjadi lantaran proses pembentukan awan ke atas terhambat karena kondisi atmosfer di puncak gunung cenderung stabil sehingga awan melebar ke samping dan bukan tumbuh ke atas.

Baca Juga: Namanya Mulai Sepi dari Pemberitaan di Awal Tahun, Barbie Kumalasari Unggah Foto Bareng Girlband Red Velvet, Netizen: Aduh Hancur Dunia KPop!

Topografi gunung

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala mengatakan awan lentikuleris dipengaruhi oleh topografi gunung dan tegak lurus terhadap arah angin.

Fenomena ini disebutnya wajar terjadi di gunung namun juga bisa terjadi di dataran luas.

"Di gunung terdapat sebuah mekanisme yang disebut gelombang gunung, salah satu tandanya adalah awan lentikuler," ujarnya Sabtu (4/1/2020).

Agie mengatakan fenomena ini tidak berbahaya bagi pendaki karena tidak terjadi badai di sekitar awan tersebut.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit, Prabowo 'Cool Saja' Soal Kapal Tiongkok yang Terobos Perairan Natuna, Susi Pudjiastuti Geram hingga Sampaikan Pesan Menohok

Namun yang perlu diwaspadai suhu udara yang menjadi lebih dingin karena suhu dingin adalah pendukung pembentukan awan lentikular.

Bukan pertama kali terjadi

Fenomena alam yang terbilang indah namun mengerikan ini bukan kali pertama terjadi di gunung daerah Indonesia.

Fenomena awan lentikular tersebut juga pernah terjadi pada bulan Oktober 2019.

Uniknya, fenomena alam tersebut terjadi serentak pada empat gunung di Jawa Tengah.

Dikutip dari Kompas.com (7/10/2019), potret fenomena alam tersebut diunggah kun Twitter Merapi News, @merapi_news yang mengunggah empat foto gunung bertopi awan, yakni Gunung Lawu, Gunung Merapi, Gunung Arjuno, dan Gunung Merbabu.

Baca Juga: Sudah 4 Tahun Sejak Kepergiannya, Mendiang Olga Syahputra Mendadak Datangi Mimpi Jessica Iskandar dan Lakukan Hal Tak Biasa, Pertanda Apa?

Kala itu, Agie Wandala menerangkan bahwa mesti terlihat indah, fenomena awan lentikular dinilai berbahaya.

Pasalnya, kehadiran awan ini di puncak gunung menandakan sedang terjadi embusan angin setaraf badai.

Bagi pesawat, pusaran angin yang membentuk awan lentikular ini berbahaya, karena bersifat turbulance yang membuat pesawat terguncang hingga kehilangan altitude dengan cepat.

Baca Juga: Sempat Berseteru, Mantan Istri Teddy Berderai Air Mata Mendapat Kabar Kematian Lina, Suaranya Bergetar Ungkap Kesedihan Mendalam: Saya Kasihan, Mana Baru Melahirkan

Meski begitu, Agie mengungkapkan bahwa fenomena ini tidak berbahaya bagi pendaki, karena tidak terjadi badai di sekitar awan tersebut.

Tetapi, ia mewaspadai suhu udara yang cenderung lebih dingin dari biasanya menjadi salah satu penyebab pembentukan awan lentikular ini. (*)