GridPop.ID - Selalu ada viral di media sosial.
Beberapa waktu lalu, medis sosial Twitter digegerkan dengan video penggerebekan sepasang muda mudi mesum di gunung.
Dilansir dari TribunnewsBogor.com, sepasang muda mudi tersebut kepergok melakukan tindakan asusila di dalam tenda.
Dari video yang beredar di media sosial, pasangan tersebut berada dalam tenda berwarna merah.
Aksi pasangan kekasih ini diketahui pendaki lain, hingga akhirnya tenda mereka diperiksa, bahkan ada yang duduk di dekat pasangan mesum tersebut.
Terlihat beberapa pria di luar tenda melihat sepasang kekasih itu dalam keadaan setengah telanjang.
Sang wanita tampak menutupi tubuhnya dengan selimut, sementara sang pria sudah tidak mengenakan baju.
Mendengar sang wanita berbicara, pria di luar tenda yang mengenakan topi dan kaus belang-belang mulai naik pitam.
Ia bahkan langsung menarik selimut sang wanita.
Terlihat wanita itu tidak mengenakan pakaian, dan hanya menggunakan jaket untuk menutupi bagian atas tubuhnya.
Melihat kekasihnya diperlakukan seperti itu, pria yang ada di dalam tenda kemudian berusaha menutupi tubuh kekasihnya.
Ia menutupi tubuh si wanita dengan kausnya, kemudian sang wanita membalikkan badannya dan hendak mengenakan pakaian.
Bukannya memberikan ruang untuk keduanya berpakaian, pria yang ada di luar tenda malah terus menyaksikan keduanya yang terlihat susah payah menutupi tubuhnya.
Terdengar pria yang ada di luar membentak kedua pasangan tersebut.
"Makanya jangan hubungan badan di sini," kata pria berbaju belang sambil menarik selimut.
"Malah telanjang," kata pria lainnya.
Aksi tarik selimut yang dilakukan oleh pria berbaju belang-belang itu menjadi sorotan, hingga dikomentari oleh penyanyi Fiersa Besari.
Pelantun lagu Celengan Rindu itu menyayangkan aksi yang dilakukan oleh pria yang menarik selimut.
Hal ini diungkapkannya melalui cuitan di akun Twitternya.
"Entah Kawan-kawan sudah atau akan melihatnya, tapi sedang beredar video penggerebekan pasangan mesum di tenda. Sedih sih. Mesum di gunung itu salah. Tapi, menurut saya, selimut ditarik paksa, pelakunya dipermalukan, direkam, lalu di-upload ke medsos, itu jauh lebih salah," tulisnya.
Cuitan ini pun menuai beragam respon dari pengguna Twitter lainnya.
"Ooooo yang narik selimut juga pengen liat kali ah. Pun yang video in, malah bisa disimpen. Intinya ga beda jauh lah mereka yg nemuin dan yg melakukan," komentar akun @echa***s.
"Betul. Apalagi di tarik selimut seperti itu. Harusnya di kasih kesempatan buat berpakaian dlu. Okelah mereka salah, tp yg ngerekan nyebar dan narik selimutnya itu lebih salah sih menurutku," komentar akun @Rekka***e.
"namanya juga manusia, kalo lagi liat org melakukan salah berasa jadi tuhan, giliran dia melakukan kesalahan minta dimaklum namanya juga makhluk tuhan yg tdk sempurna. ksl jujur liatnya!" komentar akun @yasuda***l.
Masih mengutip dari TribunnewsBogor.com, Berdasarkan penelusuran TribunnewsBogor.com di akun Instagram @piknikkegunung, konon peristiwa itu terjadi di Gunung Prau.
Namun, ada yang menyebut juga kalau peristiwa itu terjadi di gunung di luar Jawa, karena dalam video yang beredar, percakapan anak muda itu menggunakan logat luar Jawa.
Menelusuri akun Instagram @piknikkegunung, terdapat unggahan klrafikasi tentang perderan video yang sudah viral di media sosial.
Diungkapkan video tersebut awalnya hendak dijadikan sebagai barang bukti, namun beredar karena adanya oknum yang tidak bertanggung jawab.
(*)