"Dia juga mengurus anak dengan baik, saya melihat betul perilaku kesehariannya. Dia sangat lembut tutur katanya dan tidak ingin melukai siapa pun."
"Dia selalu ingin membahagiakan orang tua dan orang-orang terdekatnya, yang ada di sisinya," ujar Fikri.
Di balik semua ini, ternyata banyak yang bertanya-tanya lantas apa alasan Nengmas meminta sang suami untuk berpoligami.
Nengmas mengaku menikahkan suaminya lantaran ia tahu beban berat suaminya.
"Intinya berumah tangga semua beban suami yang paling tahu istrinya. Makanya saya mengambil jalan yang ini untuk meringankan beban yang ada pada pundak suami saya, khususnya perjuangan agama," tulis Nengmas.
Nengmas mengaku memiliki kelebihan dan kekurangan.
"Dan semua manusia tidak ada yang sempurna. Dan saya mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kelebihan saya bisa menjadi pengusaha, menjadi ustazah bisa."
"Cuma kekurangan saya tidak bisa memegang dua pekerjaan," sambungnya lagi.
Dia mengaku memiliki 11 perusahaan bersama suaminya itu.
Sedangkan Nengmas tidak mampu mengelolanya sendiri.
Atas dasar hal itu, Nengmas mengizinkan suaminya, Abah Cijeungjing untuk menikah lagi.
"Di Baitul Mall sudah ada 11 perusahaan yang jalan. Itu semua harus dikelola karena ini tujuannya ummat."
"Dan posisi saya tidak bisa memegang dua pekerjaan. Mungkin saya mencarikan istri untuk perjuangan ini, seperti itu mba," tutur Nengmas. (*)