"Pulang ke rumah dengan ponse baru, perlengkapan olahraga baru, bisa menghabiskan unag untuk membeli berbagai macam barang sesuai keinginan"
Namun, kondisi ini mulai berubah tatkala mereka memiliki anak ketiga.
"kami menjalani hidup mewah ketika kami sama-sama bekerja, hingga anak ketiga kami lahir"
Awalnya mereka memiliki pengasuh untuk menjaga anak-anak mereka, namun pengasuh itu minta berhenti.
Kondisi ini membuat istri Firdaus mengambil cuti untuk menjaga anak-anaknya. Dari sini, sang istri membuat sebuah keputusan besar di mana ia tak ingin bekerja lagi.
Keputusan ini cukup membuat Firdaus kalang kabut. Ia berpikir apakah gajinya cukup untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya?
Lalu, bagaimana dengan keinginannya untuk membeli barang-barangnya sendiri?
"Apa hal pertama yang terlintas di pikiran saya? apakah gaji saya sendiri cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga?"
Ketakukan Firdaus itu justru tak menjadi kenyataan.
Saat gajian ia menyerahkan sepenuhnya pada sang istri, namun gaji tersebut seolah tak pernah habis.