Akhirnya selama 3 bulan proses pengobatan, Elma hanya bisa merenungi kesalahannya selama ini dan menangis setiap hari.
Ia seperti flashback akan pengalaman sesatnya di padepokan sampai rela tinggalkan suami dan anaknya.
"Nangiiisss terus, menyesali, menyesali. Hilang waktu bersama anak, hilang waktu bersama keluarga, gitu," beber Elma Theana.
Untuk meminta ampun, Elma pun sampai sujud di kaki suaminya agar dimaafkan.
Sambil menitikkan air mata, Elma juga menceritakan telah meminta maaf kepada anaknya yang saat itu ditinggalkannya sejak usia 3 tahun demi berguru di padepokan.
"Aku bilang gini, 'Sya, maafin bunda ya selama ini sudah ninggalin kamu,' belum bisa jadi orangtua yang baik," ungkap Elma sambil menahan tangisnya.
Ibu satu anak itu kini hanya bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin bersama putrinya.
Meskipun telah banyak momen yang hilang bersama sang anak, Elma sadar bahwa itu sudah menjadi konsekuensinya.
(*)