GridPop.ID - Setiap tahun berbagai penghargaan berhasil diraih, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul (Pemkab) patut berbangga hati.
Harumkan daerah dengan ikut berbagai macam kompetisi, hal ini tak lepas dari kiprah ASN-nya.
Kali Ini nama Setiyo Hartanto menjadi perbicangan.
Setiyo Hartato adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang saat ini bekerja di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul.
Video karyanya berhasil memenangkan kompetisi di Kemenkominfo RI pada 2019 lalu.
Kompetisi Kemenkominfo tersebut dibuat dengan tujuan meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan para ASN melalui konten digital.
"Video ini juga menunjukkan bagaimana ASN di Gunungkidul menyesuaikan era kemajuan digital saat ini," kata Setiyo melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunjogja.com, Minggu (15/03/2020).
Kiprah Setiyo di bidang konten visual bisa dikatakan sudah matang.
Pria yang saat ini sedang menjalani studi S2 di Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta ini sudah membuat puluhan film.
Sebagian di antaranya bahkan berhasil menyabet prestasi dan menjuarai berbagai kompetisi, baik di tingkat daerah hingga nasional.
Kariernya pun terbilang moncer.
Saat ini ia menjabat sebagai Kepala Bidang Layanan Informatika di Diskominfo Gunungkidul.
Posisi tersebut mampu diraih dalam usia yang terbilang muda, yaitu 39 tahun.
"Sebagai ASN saya ingin menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi alat bantu kerja yang efektif dan efisien," kata Setiyo yang saat ini menetap di Dlingo, Bantul ini.
Tak hanya aktif sebagai ASN, Setiyo juga terlibat dalam berbagai gerakan sosial, mulai dari yang berbasis hobi hingga olahraga.
Satu di antaranya terlibat dalam penyelenggaraan Biennale Bonsai yang dihadiri oleh 21 negara di Yogyakarta pada 2014 silam.
Lewat prestasi yang diraihnya, Setiyo ingin menunjukkan bahwa ASN tetap mampu melayani masyarakat dan daerahnya lewat berbagai cara, namun tetap sesuai dengan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya.
Pemanfaatan teknologi oleh ASN baginya tidak hanya mengubah sistem kerja yang selama ini terkesan monoton, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan.
"Karena itu kita tidak boleh berpuas diri dan lupa bahwa transformasi digital berjalan begitu cepat, dan kita harus bisa beradaptasi," kata pria kelahiran 14 Maret 1981 ini.
Setiyo pun turut mengharumkan dan melengkapi raihan prestasi Gunungkidul.
Sepanjang 2019, kabupaten terluas di DIY ini berhasil meraih 27 penghargaan, termasuk yang didapatkan oleh Setiyo.
Meski berhasil mengangkat nama Gunungkidul lewat karyanya, Setiyo tak lantas tinggi hati.
Ia justru berharap ada ASN lain yang bisa meneruskan langkahnya untuk bisa mendapat prestasi serupa, atau bahkan lebih baik lagi ke depannya.
"Prestasi ini juga merupakan hasil kolaborasi, semata-mata untuk mewujudkan visi Gunungkidul bersama pemerintah dan masyarakat," kata Setiyo.
(*)