GridPop.ID - Kabar meninggalnya musisi handal tanah air, Glenn Fredly kini tengah menjadi awan kelabu di tengah pandemi virus corona.
Mulai dari para penggemar, sahabat sesama artis, hingga Presiden Joko Widodo pun berbondong-bondong mengucapkan belasungkawa untuk sang musisi.
Dari sekian banyak ucapan dan untaian doa untuk mendiang Glenn Fredly, nama sang mantan istri Dewi Sandra pun mulai dicari-cari.
Seperti diketahui, sebelum menikahi Mutia Ayu, Glenn Fredly pernah menikah dengan pesinetron Dewi Sandra pada 2006 lalu.
Sayangnya, pernikahan mereka hanya bertahan selama tiga tahun lantaran keduanya bercerai pada tahun 2009.
Kisah asmara Glenn Fredly dan Dewi Sandra pun sempat menjadi sorotan setelah berpisah.
Tepat 3 hari sebelum Glenn Fredly menghembuskan nafas terakhirnya, Dewi Sandra sempat menuliskan kalimat panjang yang menyinggung soal cinta dan kematian.
Bak sebuah firasat, unggahan Dewi Sandra itu lantas mencuri perhatian warganet.
Dalam tulisannya itu, Dewi Sandra mencurahkan rasa sedihkan saat dirinya kehilangan sang ibunda tercinta.
"Ku ingat betapa marahnya kpd Rabbku ketika ibuku meninggal.
Meninggalnya sosok yang paling berpengaruh dalam setiap hati manusia maka dampaknya besar pula...
this one leaves a hole in the heart like no other...
Pesanku menunggu.. pesanku berbunyi... Tak ada yang abadi dan kematian itu pasti.
QS An’Nur 42 “Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk).”
Dewi juga mengungkit tentang kegagalan cintanya
"Ku ingat betapa kecewanya kepada Allah ketika ku gagal dalam cinta.
Lagi-lagi pelajaran bahwa manusia itu lemah dan tak bisa diandalkan, apalagi ketika nafsu dan emosi liarnya berharap bahwa hati bisa terpenuhi dengan cinta manusia.
Oh manusia memang bodoh. Kami ini tidak punya kapasitas untuk mengisi segumpal daging yang daya rasanya seluas semesta.
Sekarang ku paham pesan untukku, “Jangan pernah berharap pada manusia, karena manusia lemah dan terbatas."
"QS Al- Ahzab :72 “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”
"Kuingat dgn jernih ketika ku menantangNya. Ego lagi tinggi2nya, perhiasan2 dunia dlm gengaman...
lalu kubertanya kenapa tak ada rasa bahagia? Pesan terberat datang pada hari itu...
“Jika engkau ingin bahagia maka lepaskan dunia.”
QS Al-An’am : 32 Dan kehidupan dunia tak lain adalah permainan dan senda gurau."
Pagi ini, tak ingin mengeluh... dan sungguh ku sangat suka dengan keheningan ini...
sunyi ini mengizinkanku untuk menikmati keindahan pagi dan hembusan nafas yang sering kuabaikan.
Hidup yang sempurna? tentulah tidak... masalah akan ada dan selalu ada...
tidakkah kita tinggal di bumi yang sama?
Bukankah dunia sedang berjuang melawan virus si 1 ini? Tarik nafas... jangan mengeluh...
Karena pesanNya telah datang via pertanyaan.“
Jika hari-hari ini belum mau kembali ke Allah lalu, mau diuji seperti apa lagi?”
(*)