"Bagaimana kamu naik dari OB, sampai bisa jadi pemilik restoran," kata Hotman Paris.
"Saya pertama itu jadi cleaning service, terus sempat tersinggung saya harus nahan, kenapa? begitu saya ngepel bersih ada temen-temen dari kampus diinjak-injak," kenang Atik.
Tak berjalan mulus, Atik bahkan sempat dihina oleh pelanggan, saat dirinya menjadi seorang OB.
"Terus dihina 'mas-mas ini diruangan ber AC kok pakai topi panas ya?', aduh sakitnya, terus diinjek-injek, saya bilang diem-diem sabar,"
"Kok dia nya ngeledekin lagi, saya bilang 'mas kalau berani ambil topi silakan ambil, anda jagoan, saya gaji Rp 35 ribu, kalau saya nggak pakai topi, saya dikeluarin" ungkap Atik.
Rasa sakit hati menjadi pecut semangat bagi Atik untuk berkembang.
"Habis itu saya ada tekad, perjuangan, dari OB terus jadi asisten cook, motong-motong, masak-masak, habis itu ke kasir, habis itu jadi supervisor, sampai store manager, habis itu jadi audit pernah, area manager pernah,"
"Buka pertama Rocket Chicken 21 Februari 2010, sembilan tahun empat bulan," ungkap Atik.
Atas kesuksesannya, Nurul Atik bahkan menerima penghargaan Leader Market pada tahun 2012 dari Menteri Perindustrian.
Wah, Hotman Paris punya saingan baru nih. (*)