GridPop.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Syahrini?
Nama Syahrini seolah tak pernah sepi dari pemberitaan media.
Selalu saja ada hal menarik yang bisa dibahas dari istri Reino Barack ini.
Sepeti baru-baru ini, berkaitan dengan virus corona tampaknya Syahrini juga mengkampanyekan agar masyakrakat berhati-hati menghadapi penyebaran virus ini.
Salah satu langkah untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 ini adalah dengan menggunakan masker.
Baru-baru ini, Syahrini menanggapi video Ridwan Kamil yang menggunakan masker bergambar ajahnya.
Melansir dari Tribunnews.com, istri Reino Barack itu menjelaskan masker yang digunakan Ridwan Kamil itu bisa membuat masyarakat sehat dan terlihat cantik.
Gambar wajahnya yang tersenyum, diyakini bisa meningkatkan imun tubuh orang yang menggunakannya.
"Masker Syehat...Syantieeekk...Ditengah Wabah Covid 19 Ini, Kita Harus Terus Meningkatian Imunitas Tubuh Kita.
Salah Satu Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Adalah Menghadirkan Perasaan Bahagia Dalam Kehidupan Sehari Hari," tulis Syahrini di akun Instagram pribadinya @princesssyahrini, Sabtu (11/4/2020).
"Nah, Salah Satu Cara Kreatif Untuk Menghadirkan Perasaan Bahagia Adalah Dengan Memakai Masker Seperti Kang Emil Ini @ridwankamil.
Bapak Gubernur JABAR Idola Kita Semua," lanjutnya.
Seperti yang di beritakan Kompas.com, Hingga kini, wabah virus corona masih terjadi di Indonesia. Menurut data terbaru per Jumat (10/4/2020), kasus-kasus infeksi Covid-19 telah dikonfirmasi terjadi di seluruh provinsi di Indonesia.
Adapun jumlah kasus virus corona yang telah dikonfirmasi dan diumumkan oleh pemerintah Indonesia per Jumat (10/4/2020) pukul 12.00 WIB mencapai 3.512 kasus.
Jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 219 kasus baru dari hari sebelumnya.
Sementara, jumlah pasien meninggal menjadi 306 orang atau bertambah 26 orang dari data di hari Kamis (9/4/2020).
Kemudian, untuk pasien yang telah dinyatakan sembuh kini berjumlah 282 orang, yaitu mengalami peningkatan sebanyak 30 orang dari pengumuman di hari sebelumnya.
Dari sebaran kasus Covid-19 di 34 provinsi, kasus terbanyak masih dicatatkan terjadi di wilayah DKI Jakarta, disusul Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. (*)