Find Us On Social Media :

Alami Nasib Bahas, Wanita Ini Diperkosa 3 Pria Saat Sedang Dikarantina Sendirian di Sebuah Gedung Sekolah, Begini Kisah Tragisnya!

By Maria Andriana Oky, Senin, 27 April 2020 | 12:40 WIB

ilustrasi pemerkosaan

GridPop.ID - Dunia kini tengah dihadapkan dengan pandemi corona yang kian mengganas.

Untuk melawannya beberapa negara di dunia melakukan lockdown untuk memutus rantai penyebaran viurs corona tersebut.

Namun, sayangnya ada beberapa negara yang justru mengalami kekacauan akibat lockdown, yakni India.

Belum usai persoalan lockdown, kini muncul kasus baru di tengah pandemi corona ini.

Seorang wanita Rajasthan, India dilaporkan diperkosa oleh tiga orang pria.

Baca Juga: Dulu Laris Manis di Layar Televisi, Artis Cantik Pemeran Jinny Oh Jinny Banting Stir Jadi Juragan Klinik Kecantikan Demi Menyambung Hidup

Mirisnya pemerkosaan itu terjadi ketika sang wanita tengah menjalani karantina sendirian di sebuah gedung sekolah.

Diberitakan Kompas.com,awalnya wanita yang tak diketahui identitasnya itu tak mengetahui jjalan pulang ke kampung halamannya.

Korban yang berusia 40-45 tahun menerangkan ia sempat berjalan beberapa hari sebelum akhirnya tiba di lokasi kejadian.

Saat tiba dilokasi kejadian, ia harus menjalani karantina karena orang baru.

Berhubung daerah tersebut tak memiliki fasilitas karantina, petugas keamanan berinisiatif menempatkan wanita tersebut di sebuah gedung sekolah untuk dikarantina mandiri.

Baca Juga: Bikin Geger Digosipkan dengan Banyak Pria hingga Nikah Siri dengan Raffi Ahmad, Ayu Ting Ting Malah Disebut Roy Kiyoshi Bakal Dipepet Seorang Duda Kaya Raya: Orang yang Ketiga?

Namun, nasib nahas justru dialaminya, ia diperkosa oleh 3 orang pria yang merupakan warga lokal dari daerah tersebut.

Parth Sharma, wakil pengawas polisi Distrik Sawai Madhopur menuturkan jajarannya bergerak cepat.

"Tiga pria lokal yang sudah memerkosa perempuan itu pada 23 April telah ditangkap dan dijebloskan ke penjara," ucap Sharma melalui sambungan telepon.

Sharma menerangkan, korban kini sudah dibawa ke fasilitas karantina terdekat, di mana dia akan segera mendapat tes Covid-19.

"Kami tidak tahu berapa lama dia sendirian, atau terakhir kali menghubungi siapa, dengan hasil tesnya juga belum diketahui," ujar dia.

Baca Juga: Jadi Mualaf Sebulan Sebelum Puasa Ramadhan, Sosialita yang Menjabat Sebagai Direktur Perusahaan Tol Ini Langsung Tancap Gas Wujudkan Cita-citanya Bangun 1000 Masjid

Sharma melanjutkan, sejumlah pejabat polisi junior mendapat skors karena dianggap sudah melakukan kecerobohan yang berakibat pemerkosaan itu.

Seperti yang diketahui, India sempat kacau karena lockdown.

Melansir dari Sosok.id, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi tampak tidak siap menghadapi corona.

Walhasil setiap keputusan Modi membuat negaranya diambang perpecahan hingga kerusuhan massal.

Melansir Express.co.uk, Selasa (14/4/2020), keputusan ini telah membuat banyak migran di negara tersebut frustrasi dan bingung tentang apa artinya ini bagi mereka.

Baca Juga: Bahagia Sampai Merinding, Ivan Gunawan Ungkap Perasaanya Saat Didatangi Zaskia Gotik untuk Rancang Kebaya Pengantinnya: Merinding Denger Kabar Bahagia dari Neng!

Protes besar meletus Selasa sore ketika ribuan pekerja migran berkumpul, di luar stasiun kereta api Bandara di Mumbai.

Para pekerja memprotes perluasan lockdown di India dan dampaknya pada para migran.

Polisi dipaksa untuk campur tangan dan bentrokan besar antara demonstran migran terjadi.

Dalam rekaman video, kerumunan orang terlihat melarikan diri ketika polisi memukuli para pekerja dengan tongkat untuk membubarkan kelompok massa yang besar.

Sebelumnya, dalam pidatonya, Perdana Menteri Modi mengatakan: "Teman-teman, mengingat semua saran, telah diputuskan bahwa lockdown di India akan diperpanjang hingga 3 Mei.

"Jika Anda melihatnya dari sudut pandang ekonomi, itu mungkin terlihat sangat mahal.

Baca Juga: Artis Senior Ini Pasang Badan Balas Telak Nyinyiran Warganet, Tak Terima Reino Barack dan Syahrini Disebut Berbahagia Di Atas Penderitaan Luna Maya, Christine Hakim: Eh Netizen Jangan Sok Tahu, Dosaloh Menzalimi Orang!

"Kami telah membayar harga yang besar tetapi tidak seberapa jika dibandingkan dengan kehidupan orang India.

"Teman-teman, mulai 20 April pelonggaran pembatasan di berbagai sektor sedang dilakukan, ingatlah mata pencaharian saudara-saudari kita yang miskin. (*)