GridPop.ID - Sosok mendiang Didi Kempot banyak dikenal sebagai orang yang dermawan dan pekerja keras.
Maka tak heran jika maestro campursari itu berhasil bertahan di dunia tarik suara selama 32 tahun lamanya.
Sayangnya, takdir berkata lain. Bapak Patah Hati Nasional itu harus berpulang di usia 54 tahun.
Meninggalnya maestro campursari Didi Kempot pada Selasa (5/5/2020) lalu sempat mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, Didi Kempot tak pernah mengeluhkan sakit yang dideritanya di hadapan publik.
Didi Kempot sempat dilarikan ke RS Kasih Ibu Surakarta, setelah tak sadarkan diri pada pukul 07.25 WIB.
Selama 20 menit mendapat pertolongan dari dokter, penyanyi yang dijuluki The God Father of Broken Heart ini dikabarkan meninggal dunia pada pukul 07.45 WIB.
Melansir dari pemberitaan Tribun Solo sebelumnya, Humas RS Kasih Ibu, David membenarkan kabar tersebut.
"Iya meninggal di RS Kasih Ibu," ungkap David, kepada Tribun Solo.
Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang juga berada di RS Kasih Ibu mengatakan sang penyanyi meninggal dunia lantaran penyakit jantung.
"Karena penyakit jantung," kata Rudy.
Didi dimakamkan di tempat pemakaman umum, di sekitar rumah istri pertamanya, Saputri, di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Sepeninggalannya, Didi meninggalkan dua orang istri, dan tiga orang anak.
Jika istri kedua Didi, Yan Vellia sudah tekenal lantaran berprofesi sebagai penyanyi dan kerap berduet dengan sang maestro.
Berbeda dengan istri pertamanya, Saputri, yang justru hampir tak pernah terekspos media.
Meski tak pernah terekspos media, Saputri adalah sosok yang sangat penting bagi sang maestro semasa hidup.
Hal itu sempat dilontarkan Didi kepada Blontank Poer, anggota Rumah Blogger Indonesia (RBI) Solo.
Blontank kemudian mengenang ucapan Didi dalam sebuah unggahan Facebook pada Selasa (5/5/2020) kemarin.
"Saya bersaksi, Mas Didik Prassetyo a.k.a Didi Kempot orang baik. Almarhum ramah kepada siapa saja, selalu berbahasa Jawa krama inggil kepaa orang yang belum dikenalnya," tulis Blontank.
Blontank kemudian membongkar kebaikan Didi semasa hidup.
Ya, Didi sempat membangunkan masjid di daerah tempat istrinya tinggal.
Hal itu lantaran Didi sangat membanggakan Saputri, sebagai ahli wirid dan suka pengajian.
"Buat yang masih meragukan siapa Mas Didi, beliau seorang muslim yang dermawan.
"Dia juga membangun masjid di Ngawi, sebagai hadiah kepada istrinya yang selalu ia banggakan, sebagai ahli wirid dan senang pengajian," imbuhnya.
Bahkan Didi sempat mengungkapkan kepada Blontank, jika tanpa doa dari istri pertamanya, Didi tak bisa sekuat sekarang.
"'Kalau bukan karena banyak wiridan Mbak Putri (istrinya), mungkin saya tidak sekuat sekarang, Mas.
Alhamdulillah selalu diparingi sehat dan kuat oleh Gusti Allah' kata Mas Didi dalam berbagai kesempatan kepada saya," tulis Blontank.
Diberitakan Wiken sebelumnya, sosok istri pertama Didi ini sangat berarti bagi hidupnya. Pasalnya, Saputri rela menemani Didi sejak masih menjadi seorang pengamen di Jakarta.
Saputri bahkan sempat membiayai hidup Didi saat keduanya merantau ke Jakarta.
Padahal saat itu, Saputri hanya seorang buruh yang mencoba bertahan hidup di Jakarta. (*)