Find Us On Social Media :

Miliki Rata-rata Kasus Positif dan Meninggal Paling Rendah di Indonesia hingga Tingkat Kesembuhan Paling Tinggi di Dunia, Bali Sukses Kendalikan Wabah Covid-19 dengan Strategi Sendiri yang Lebih Efektif Dibanding PSBB dari Pemerintah, Ini Kiatnya

By Septiana Risti Hapsari, Minggu, 10 Mei 2020 | 14:00 WIB

Gubernur Bali, I Wayan Koster

GridPop.ID - Saat ini, semua daerah di Indonesia telah terinfeksi Covid-19.

Pamrintah akhirnya memberikan kebijakan PSBB bagi wilayah yang miliki kasus paling tinggi.

Namun beberapa daerah, memilih melakukan strategi tersendiri sesuai komando kepala daerah tersebut.

Baca Juga: Korban Terinfeksi Corona Masih Terus Meningkat, Ahli Virus Ini Sarankan Konsumsi 2 Jenis Vitamin Ini yang Ampuh untuk Jaga Daya Tahan Tubuh Agar Terhindar dari Covid-19

Salah satunya adalah Provinsi Bali.

Pemerintah Provinsi Bali memiliki strategi sendiri untuk mengendalikan penyebaran corona.

Bahkan, strategi yang digunakan tersebut dianggap cukup efektif jika dibandingkan daerah lain.

Baca Juga: Indonesia Masih Dihantui Wabah Corona, Jokowi Sebut Soal Hidup Berdamai dengan Covid-19, Deputi Sekretariat Presiden Ini Beberkan Makna di Balik Kalimat Itu Hingga Singgung Soal Kehidupan Baru

 Menurut Gubernur Bali Wayan Koster, ada tiga indikator yang dapat digunakan untuk menilai strategi tersebut lebih efektif dibanding daerah lain yang menerapkan PSBB.

Pertama, rata-rata kasus positif corona di Bali per 4 Mei 2020 hanya 7 orang per hari.

Jumlah itu lebih rendah daripada DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Banten.

Baca Juga: 20 Tahun Nikah, Pasangan Selebriti Ini Ngaku Pernah Main Serong Hingga Pacaran Diam-Diam di Belakang Sosok Ini, Begini Nasib Mereka Sekarang

Kedua, tingkat kesembuhan pasien mencapai sekitar 58.67 persen. Angka tersebut jauh di atas rata-rata nasional yang hanya diangka 16.86 persen dan Global/Dunia diangka 32.10 persen.

Dan ketiga, jumlah pasien positif corona yang meninggal di Bali hanya 1.48 persen jauh di bawah rata-rata Nasional yang diangka 7.46 persen dan Global/Dunia diangka 7.04 persen.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Komedian Sule Tiba-tiba Minta Maaf dan Pamit dari Dunia Hiburan Tanah Air, Ada Apa?

Pemeriksaan cepat

Ketua Tim Lab Pemeriksaan Kasus Covid-19 Bali Ni Nyoman Sri Budayanti mengatakan, salah satu kunci mengendalikan penyebaran Covid-19 di Bali adalah melakukan pemeriksaan atau tes sampel secara cepat.

Karena itu, fungsi lab di sini sangat penting untuk menentukan virus ini ada di mana agar bisa segera diobati dan dilakukan penelusuran kontak.

Sehingga potensi penularan kepada warga lainnya bisa dapat dicegah. Dan yang sakit juga bisa segera mendapat pengobatan.

Baca Juga: Tak Tahu Terima Kasih, Sudah Dapat THR Uang Dollar, Karyawan Rans Entertainment Ini Malah Protes Hingga Bikin Nagita Slavina Meradang: Masih Bagus ya Dikasih

"Perang kalau tak tahu musuhnya kapan kita menangnya? Jadi konsep lab untuk menentukan virus itu ada di situ agar cepat diobati dan cepat tracing," kata Budayanti saat dihubungi, Sabtu (9/5/2020) sore.

Untuk memaksimalkan fungsi laboratoriumnya tersebut, pihaknya mengaku juga melibatkan sejumlah pihak. Seperti tenaga dari berbagai rumah sakit dan universitas untuk melakukan tes sampel.

Adapun yang menjadi prioritas dilakukan pemeriksaan tersebut adalah pasien dalam pengawasan (PDP), tenaga medis, orang dalam pemantauan (ODP), dan orang tanpa gejala (OTG).

Baca Juga: Ngaku Dinikahi Hantu di Atas Kapal dan Dihadiri 12 Orang Saksi, Ibu 5 Anak Ini Merasa Lebih Bahagia Dibanding Hidup Bersama Manusia: Aku Menyukai Sentuhannya

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Strategi Bali Kendalikan Wabah Corona, Lebih Efektif Dibanding PSBB"