"Ada satu bangunan belum jadi, saya tinggal di situ. Sekarang jadi Taman Anggrek, di situ saya tinggal, masih sawah," ucap Roy Marten.
Saat bermain dalam film pun, diakui Roy ia pernah ditampar sebanyak 17 kali saat syuting film Badai Pasti Berlalu (1977) garapan sutradara Teguh Karya.
Kebetulan adegan yang akan diambil saat itu adalah Roy Marten harus ditampar oleh Christine Hakim.
Bukan hanya sekali, tapi Roy Marten akhirnya ditampar hingga 17 kali sampai berkunang-kunang.
"Cut. Ambil yang take pertama," kata Roy Marten menirukan ucapan Teguh Karya saat itu.
"Jadi inilah kemarahan Teguh Karya. Dia balas dengan pakai tangannya Christine Hakim," ujar Roy Marten.
Lanjut Roy menceritakan di awal kariernya, honor pertama yang ia terima dari dunia seni.
Roy Marten awalnya mengungkapkan bahwa pertama kali ikut casting karena diajak oleh seorang wartawan Sinar Harapan, Albert Situmorang.
Ketika itu tahun 1974, Roy Marten langsung mendapatkan peran utama.
"Saya dibayar Rp 100.000, ketika itu sebetulnya enggak gede," kata Roy Marten.