GridPop.ID - Negara Amerika Serikat kini tengah menghadapi berbagai persoalan pelik.
Belum reda kasus pandemi di AS, isu rasisme kembali menghujam negara yang dipimpin oleh Donald Trump ini.
Amerika Serikat seolah berada di ambang kehancuran akibat persoalan-persoalan ini.
Aksi protes akibat kematian George Floyd, ditambah kembali memanasnya tensi dagang dengan China diprediksi bakal menyeret perekonomian Negeri Paman Sam.
Kamis (28/5), Departemen Perdagangan AS mengumumkan, PDB AS sepanjang kartal I-2020 kontraksi 4,8%.
Posisi tersebut menjadi kontraksi terdalam setelah krisis ekonomi 2008, di mana saat itu AS mencatat pertumbuhan ekonomi negatif 8,4%.
Pandemi virus corona jadi faktor utama merosotnya ekonomi AS.
Ekspansi perusahaan yang minim akibat lockdown, sementara daya beli konsumen juga merosot lantaran lebih jutaan orang dipecat dan hanya berdiam diri di rumah.
Sayangnya, upaya pemulihan ekonomi AS yang baru saja dimulai dengan pembukaan sejumlah ritel, kini malah berakhir tragis.