Find Us On Social Media :

Jahit Sang Saka Merah Putih, Inilah Sosok Perempuan yang Mendampingi Soekarno Jelang Hembuskan Napas Terakhir

By Septiana Risti Hapsari, Minggu, 14 Juni 2020 | 08:42 WIB

Bung Karno dan Fatmawati

GridPop.ID - Sosok Soekarno tak mungkin jikatak dikenal di Indonesia.

Soekarno adalah salah satu orang dibalik kemerdekaan Indonesia.

Pria yang lebih akrab disapa Bung Karno inilah yang kemudian disebut Bapak Proklamator Indonesia.

Sepak terjangnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia terurai manis dalam catatan sejarah Indonesia.

Baca Juga: Detik-detik Terakhir Jelang Soekarno Wafat, Semua Anak-anaknya Berkumpul Lalu Megawati Bisikkan Syahadat di Telinga Sang Ayah hingga Air Mata Tumpah Saat Bung Karno Ucapkan Kalimat Ini

Tak hanya urusan perjuangan, kehidupan pribadi Soekarno juga masuk ke dalam catatan sejarah Indonesia.

Termasuk tentang kisah asmaranya dengan beberapa perempuan.

Sudah bukan rahasia lagi, jika Bung Karno dikenal sebagai sosok yang karismatik.

Maka tak heran jika banyak wanita yang jatuh hati pada Putera Sang Fajar itu.

Baca Juga: Mantan Istrinya Sudah Move On dan Menikah Lagi, Inilah Cucu Soekarno yang Pernah Menjadi Suami Donna Harun, Sosok Politisi dan Pebisnis yang Jago DJ dan Dance

Beberapa deretan nama perempuan tercatat dalam sejarah sebagai istri Bung Karno.

Mulai dari Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Haryati, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Yurike Sanger dan Heldy Djafar.

Dari ke sembilan nama itu, yang paling dikenal masyarakat Indonesia adalah Fatmawati.

Namanya tercatat dalam sejarah sebagai Ibu Negara yang menjahit Bendera Sang Saka Merah Putih Indonesia.

Baca Juga: Bintangi 7 Program Acara dengan Honor Ratusan Juta, Raffi Ahmad Tiba-tiba Bongkar Fakta Mengejutkan, Ngaku Belum Sukses Lalu Singgung Soal Kematian hingga Bikin Wanita Ini Geleng Kepala

Kisah cinta Soekarno dan Fatmawati bermula saat masa pembuangan Sang Proklamator itu di Bengkulu.

Meski terpaut 22 tahun, keduanya tetap menikah pada 1 Juni 1943.

Setelah Indonesia merdeka, Fatma secara resmi menjadi Ibu Negara yang pertama.

Ia juga yang menjahit bendera pusaka merah putih.

Baca Juga: Terawangannya Sering Jadi Kenyataan, Mbak You Sebut Masa Depan Hubungan Ariel dan Luna Maya yang Tak Disangka-sangka: Itu Takdir

Namun, pernikahan ini pun tak bertahan lama.

Bung Karno kembali terpikat dengan pesona wanita lain yang bernama Hartni.

Pertemuan pertama Bung Karno dan Hartini terjadi di Candi Prambanan, Jawa Tengah.

Baca Juga: Dijual Bebas di Pasaran, Berikut Daftar Kosmetik Ilegal yang Ditemukan BPOM Mengandung Bahan-bahan Berbahaya!

Namun, sumber lain menyebutkan jika pada 1952, Hartini berkenalan dengan Soekarno di Salatiga.

Satu tahun kemudian, Hartini dan Soekarno kembali bertemu saat peresmian teater terbuka Ramayana di Candi Prambanan.

Baca Juga: Nasibnya Berubah Usai Dinikahi Pengusaha Kaya Raya, Artis Cantik Ini Kini Tinggal di Rumah Megah dan Nyaman, Ruang Makannya Jadi Sorotan

Pada 7 Juli 1953, akhirnya Soekarno dan Hartini menikah di Istana Cipanas.

Beberapa tahun setelah menikah, tepatnya pada 1964 Hartini pindah ke salah satu paviliun di Istana Bogor.

Hartini Soekarno kemudian dikenal sebagai salah satu wanita setia yang sempat mengisi hidup Soekarno.

Baca Juga: Jalani Biduk Pernikahan 12 Tahun, Begini Cara Ahmad Dhani Talak Tiga Maia Estinty Lewat Pesan Singkat: Mulai Hari Ini Saya Haramkan Tubuh Saya Menyentuh Kamu!

Ia juga tetap mempertahankan status pernikahannya sampai ajal menjemput Soekarno.

Di akhir hayatnya, Bung Karno diketahui terkena penyakit gagal ginjal dan sempat di Wina, Austria.

Dan ternyata, di pangkuan Hartinilah Bung Karno menghembuskan napas terakhirnya di RS Gatot Subroto pada 21 Juni 1970, dikutip Grid.ID dari laman Bangka Pos (18/08/2017).

Baca Juga: Sekian Lama Bungkam, Rizky Febian Tiba-tiba Beberkan Fakta Mencengangkan hingga Ungkap Rencana Sule Jual Rumah Seharga Rp 15 Miliar demi Biaya Pernikahan Sang Ayah

(*)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul: Bukan Fatmawati, Inilah Sosok Wanita yang Menemani Soekarno di Detik-detik Akhir Hayatnya