Pada sebagian besar kehamilan ektopik, sel telur akan ditanamkan di tuba Fallopii, tetapi dalam kasus Huang, sel telur tepat di luar tuba Fallopi.
Sehingga membuatnya mengalami kehamilan perut.
Ini adalah kondisi langka hanya 1% dari semua kehamilan ektopik termasuk dalam kategori ini sekitar .0001% dari semua kehamilan.
Pada kehamilan perut, embrio menempel pada organ di dalam perut, bahkan bisa menempel pada hati, diafragma usus atau limpa.
Anehnya, kehamilan perut belum tentu menyebabkan kematian untuk bayi.
Meskipun ada rasio 21% bayi terlahir cacat karena kurangnya buffer cairan ketuban dan kompresi lebih karena bayi tidak berada dalam rahim.
Dalam kasus Huang Yijun, bayinya akhirnya dilahirkan setelah saat dia berusia 92 tahun artinya 60 tahun dia mengandung bayi tersebut.
Pada saat melahirkan bayinya, dokter mengatakan bahwa bayinya telah meninggal dunia.
Jika ingin bayinya selamat, seharusnya dulu dia melakukan operasi untuk mengangkat bayi tersebut.