Setelah sekitar satu jam terbang di kawasan tersebut, ratusan burung yang terbang tadi tiba-tiba mati dan jatuh dalam kondisi berlumuran darah.
Teman Hannah, Dafydd Edwards kemudian merekam kejadian itu dan berjalan di antara bangkai-bangkai burung tersebut untuk mencari tahu penyebab kematian mereka.
"Ada lebih dari 300. Burung-burung itu berserakan di mana-mana. Seolah-olah mereka baru saja jatuh dari langit," ujar Edwards.
Sempat mengundang spekulasi banyak pihak, misteri penyebab kematian ratusan burung jalak itu akhirnya berhasil terungkap.
Salah satu pembicara dari Departemen Urusan Lingkungan, Pangan dan Pedesaan mengatakan, dari hasil tes virologi, bakteriologi, dan histopatologi yang dilakukan pihaknya, tidak didapati adanya penyakit dalam bangkai burung-burung tersebut.