Find Us On Social Media :

Lama Tak Terdengar Kabarnya, Prabowo Subianto Dapat Komentar Mengejutkan Dari Presiden Jokowi, Menteri Pertahanan Diminta Lakukan Hal Ini!

By None, Jumat, 10 Juli 2020 | 18:45 WIB

Jokowi dan Prabowo bertemu di MRT Jakarta

GridPop.ID - Presiden Jokowi secara resmi menggelar raat bersama beberapa menteri secara tatap muka langsung.

Dalam rapat kali ini, Presiden Jokowi membahas mengenai anggaran belanja untuk para menteri.

Rapat ini digelar secara resmi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (7/7/2020) kemarin.

Baca Juga: Driver Ojol Ini Rela Balik ke Rumah Customer Demi Serahkan Uang Kembalian Rp 35 Ribu dan Sepucuk Surat Maaf hingga Menangis Berkali-kali Saat Dipanggil Pihak Ini

"Ini kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, kemensos Rp 104,4 triliun, kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, kemenhub Rp 32,7 triliun. Saya minta di kementerian dan juga di kepolisian ini dipercepat semuanya belanjanya," kata Jokowi diikutip tribun-timur.com dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Khusus kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Jokowi meminta agar melakukan belanja di dalam negeri.

Seperti belanja di PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, atau PT PAL.

Baca Juga: Tuding Mantan Istri Duluan Selingkuh dengan Seorang Bos TV, Ahmad Dhani Bongkar Hal Ini Jadi Penyebab Maia Estianty Tersiksa Saat Jadi Istrinya

"Yang bayar di sini, ya, yang cash, cash, cash APBN. Beli produk dalam negeri, saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini. Kepolisian juga sama. Saya kira belanja-belanja yang dulu belanja ke luar, rem dulu. Beli belanja yang produk-produk kita agar apa? Ekonomi kena trigger bisa memacu growth kita, pertumbuhan kita," kata Jokowi.

Jokowi kemudian mengingatkan jajarannya mengenai kondisi dunia yang sedan mengalami krisis akibat Covid-19.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta seluruh jajarannya untuk bekerja lebih keras lagi.

"Pada kondisi krisis, kita harusnya kerja lebih keras lagi. Jangan kerja biasa-biasa saja. Kerja lebih keras dan kerja lebih cepat."

Baca Juga: Sesumbar Bongkar Identitas 21 Mantan Istri Sirinya, Vicky Prasetyo Malah Keceplosan Akui Soal Ilmu Hitam yang Disebut-sebut Dipakainya: Mistik itu Memang Ada, Tapi...

"Itu yang saya inginkan pada kondisi sekarang ini. Membuat Permen (Peraturan Menteri) yang biasanya mungkin dua minggu ya sehari selesai, membuat PP (Peraturan Pemerintah) yang biasanya sebulan ya dua hari selesai, itu loh yang saya inginkan," tegas Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi meminta jajarannya agar membuat terobosan dalam melaksanakan prosedur.

"Kita harus ganti channel dari ordinary pindah channel ke extraordinary. Dari cara-cara yang sebelumnya rumit, ganti channel ke cara-cara cepat dan cara-cara yang sederhana."

"Dari cara yang SOP (standar operasional prosedur) normal, kita harus ganti channel ke SOP yang smart shortcut. Gimana caranya? Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara lebih tahu dari saya, menyelesaikan ini. Kembali lagi, jangan biasa-biasa saja," ungkapnya.

Baca Juga: Namanya Masuk Jajaran Biduan Tajir dengan Honor Rp 500 Juta Sekali Manggung, Terungkap Segini Pendapatan Ayu Ting Ting Sebulan yang Buat Atta Halilintar Terkejut, Kalah Jauh?

Di bidang ekonomi, Jokowi menyebut bahwa prediksi ekonomi dunia juga kurang menggembirakan.

Menurut informasi yang Jokowi terima dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), kontraksi ekonomi global diprediksi mencapai minus 6 hingga 7,6 persen.

"Kalau kita ini tidak ngeri dan menganggap ini biasa-biasa saja, waduh, bahaya banget. Belanja juga biasa-biasa saja, spending kita biasa-biasa saja, enggak ada percepatan," tambahya.

Kontraksi ekonomi tersebut sudah dialami oleh Indonesia di kuartal pertama, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 2,97 persen, turun dari yang biasanya 5 persen.

Baca Juga: 2 Bulan Usai Kepergian Didi Kempot, Yan Vellia Mendadak Posting Foto Tengah Cium Pipi Sang Maestro Saat Perayaan Spesial Ini, Netizen: Hancur Hatiku...

Meskipun angka di kuartal kedua belum keluar, Jokowi sudah mengingatkan agar jajarannya berhati-hati mengingat terdapat penurunan permintaan, penawaran, dan produksi.

"Dari demand, supply, production, semuanya, terganggu dan rusak. Ini kita juga harus paham dan sadar mengenai ini. Karena apa? Ya mobilitasnya kita batasi. Mobilitas dibatasi, pariwisata anjlok. Mobilitas dibatasi, hotel dan restoran langsung anjlok, terganggu. Mal ditutup, lifestyle anjlok, terganggu," tandasnya.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Ivan Gunawan Tiba-tiba Kepergok Datangi Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Ada Masalah Apa?

Artikel ini pernah tayang di GridHot.id dengan judul 'Kena Omel Jokowi, Prabowo Subianto Diminta Lakukan Ini, Sang Menteri Pertahanan Kena Sindir Terang-terangan, Presiden: Saya Kira Pak Menhan Lebih Tahu!'