"Ada tagihan kartu kredit, utang sama bank dan kita harus lalui pada saat itu. Makanya saat kita lihat kondisi pandemi covid-19 ini saya berpesan ke managemen perusahaan kami, PHK itu keputusan paling terakhir karena aset kita ada di SDM. Saya nggak ingin orang lain merasakan hal yang sama," papar Sandiaga Uno.Lebih lanjut, Sandiaga Uno menyatakan, perasaannya yang kaget begitu terkena PHK padahal ia merasa kerjanya berprestasi."Nggak pernah ada bayangan di PHK, terus masuk ke entrepreneur itu sebuah jalan dari Allah SWT. Sebuah musibah berubah menjadi hikmah, berujung berkah. Ini transformasi yang maha berat," ujar Sandiaga Uno.
Baca Juga: Kini Kaya Raya dan Bergelimang Harta, Sosok dari Masa Lalu Atta Halilintar Ini Tiba-tiba Muncul hingga Bongkar Kelakuan Kekasih Aurel Sebelum Jadi YouTuber AndalMeski demikian, Sandiaga Uno mengambil hikmah dari seluruh peristiwa pahit itu.Berbekal networking yang baik dengan perusahaan keuangan di dalam maupun luar negeri, Sandiaga Uno menjalankan bisnisnya dengan membangun penasihat keuangan bernama PT Recapital Advisors. Pendiri PT Astra International, William Soeryadjaya, adalah mentor Sandi melakoni bisnis tersebut. Hingga tahun 2009, ada sekitar 12 perusahaan yang diambil alih oleh PT Saratoga.
Di titik ini, kepulangan Sandi ke Indonesia lantas membawanya pada kesuksesan besar."Cerita suksesnya itu, Nur Asia jadi salah satu investor awal saya karena dia jual cincin untuk modal awal. Sekarang nagih dividen tiap tahunnya," tutur Sandiaga Uno.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Curhat Kena PHK di Tahun 1997, Sandiaga Uno: Saya Sempet Ketakutan Mendengar Dering Telepon