"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktifitas sesar aktif di dasar laut," kata Daryono.
Daryono mengungkap dampak getaran gempa terasa di sejumlah wilayah, meskipun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.
Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan atau shakemap BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, menunjukkan gempa ini dirasakan di wilayah Pangandaran, Cipatujah, Cibalong, Tasikmalaya, Karangnunggal, dan Singajaya dalam skala intensitas II MMI.
Getaran gempa dengan skala tersebut, dideskripsikan guncangannya dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Masyarakat patut waspada
Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa, selama 3 pekan terakhir di wilayah Pulau Jawa sudah mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi signifikan.
BMKG telah mencatat setidaknya ada 9 rentetan peristiwa gempa bumi dirasakan sudah terjadi di wilayah Pulau Jawa, yaitu sebagai berikut.