GridPop.ID - Kisah cinta mantan pasangan suami istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Veronica Tan selalu saja memiliki cerita unik.
Cerita keduanya memang tak bisa dilepaskan dari perceraiannya yang penuh kontroversi.
Pasalnya, perceraian Veronica Tan dan Ahok sempat diwarnai dengan isu adanya orang ketiga.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Ahok menggugat cerai Veronica Tan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jumat (5/1/2018).
Kabar ini dibenarkan oleh pengacara yang mewakili mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Josefina Agatha Syukur, dari Law Firm Fifi Lety Indra & Partners.
Ahok menunjuk Law Firm Fifi Lety Indra & Partners sebagai kuasa hukumnya dalam kasus itu.
"Benar bahwa Pak Ahok telah melayangkan gugatan cerai terhadap Ibu Veronica. Itu benar adanya. Nomor perkaranya 10/Pdt.G/2018 tanggal 5 Januari 2018," kata Josefina kepada Kompas.com yang dikutip Grid.ID, Senin (8/1/2018).
Namun, ia tidak mau menjelaskan mengapa Ahok, yang kini berada dalam tahanan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, setelah divonis 2 tahun penjara dalam kasus penodaan agama, menggugat cerai istrinya.
Ia mengatakan, kasus perceraian merupakan masalah pribadi, sidang pengadilannya pun tertutup.
Ia juga membenarkan bahwa pengacara Ahok dalam kasus gugatan perceraian itu hanya dua orang, yaitu dirinya dan adik Ahok sendiri, Fifi Lety Indra.
Lalu, seperti apa sosok Veronica Tan, wanita kelahiran 6 September 1977 ini?
Melansir dari Tribun Timur, seorang mantan anak buah Veronica Tan, Venita Eng, menceritakan watak asli istri Ahok itu di jejaring Facebook beberapa waktu lalu.
Venita Eng menjelaskan, kisah Veronica yang diceritakannya bukan berasal dari omongan orang lain, tapi ia melihat secara langsung.
Berikut, curhat bekas anak buah ibunda dari Sean, Nathania, dan Daud Purnama tersebut, seperti dikutip dari postingannya di akun Facebook Venita Eng :
"Kalau saya cerita kebaikan hatinya, kamu pasti nggak akan percaya, karena saya pun ga habis pikir.
Saya ga cerita yg ada di koran,sy sukanya percaya hal yg sy alami sendiri
Saya nulis ini ga dibayar, ga buat misi apapun,the fight is over, cuma karena saya ingin slalu ingat ada loh org setulus ini,supaya sy malu saat lain kali berpikir mau kabur dari kesulitan
kalau Beliau tahu saya nulis ini, mgkn saya ditegur krn Beliau ga suka publisitas, a reluctant role model
Tapi karena memori sy krg baik, apalagi kalau tertekan, smoga ini selalu jadi pengingat saya apalagi saat empet dengan nyinyiran di medsos
Saya mau ingat kalau Beliau belajar ttg kanker dari nol, agar bisa menolong pasien semaksimal mungkin, pdhl bukan latar belakangnya
Beliau tidak ragu saat programnya ditiru atau diambil alih, krn pikirnya yg penting pasien bisa terus dilayani
Beliau menyempatkan di tengah kesibukan utk hadir di masa sulit stafnya.. jg saat ayah saya di rumah sakit hingga di rumah duka
Beliau tdk keberatan dgn cuti hamil saya di masa sibuk program berjalan, malah membelikan ranjang bayi di kantor n mengizinkan bayi dibawa utk memastikan asi eksklusif utk bayi sy
Beliau sering menanyakan kabar bayi saya setelah tahu ia sempat masuk NICU, sama sekali tdk bahas soal kerjaan
Beliau membuka pendidikan lanjut dan karir bagi saya, padahal sama sekali tdk kenal sebelumnya dan sy bukan anak orang penting
3 hari setelah pilkada putaran kedua, Beliau meminta saya utk bantu konseling pasien kondisi terminal dan mau menjenguk
11 hari setelah suaminya divonis, Beliau ingin membantu pasien jantung yg kesulitan biaya
3 hari setelah pencabutan banding, Beliau membantu ART temannya yg sakit kanker
Setelah surat pengunduran diri gubernur,beliau masih mengingatkan saya utk melayani dgn benar dan maksimal dimanapun tempatnya
Saya ga ngerti lagi darimana kekuatan hatinya utk selalu memikirkan orang lain stelah semua kejadian ini
Kalo saya sih kayaknya udah pingin pindah negara aja
Tapi..kalau suatu saat nanti benaran mau nyerah,saya yakin kebaikan dari Tuhan yg sudah Beliau tabur akan menegur hati kecil saya
Terima kasih Ibu sudah menjadi kitab yang terbuka. Always pray for you #veronicatan."
GridPop.ID (*)