"Luka tersebut sampai menembus atau memotong bagian bawah paru-paru," ungkapnya.
Selain itu, ditemukan pula luka sayatan di bagian leher. Meskipun begitu, luka di bagian leher tidak sampai mengenai bagian vital.
"Di leher kami juga menemukan kekerasan tajam yang memotong tenggorokan, tapi tidak memotong pembuluh darah utama di leher, jadi hanya sampai tenggorokannya saja," terang dr Arif.
Selain di dada dan leher, tidak ditemukan luka lain di jenazah Yodi Prabowo.
Dokter Arif mengungkapkan ditemukan amfetamin di tubuh Yodi berdasarkan screening narkoba.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menambahkan, kemungkinan luka-luka tersebut dibuat sebelum akhirnya Yodi Prabowo berhasil bunuh diri.
"Setiap orang yang melakukan bunuh diri dengan senjata tajam, akan selalu ada bukti permulaan. Akan selalu ada luka percobaan," ungkap Tubagus Ade Hidayat.
"Dicoba-coba dulu," tambahnya.
Sesuai dengan keterangan dokter forensik, Yodi menderita luka dengan kedalaman yang berbeda-beda.