Saat itu, pemerintah Indonesia di bawah Presiden Suharto membentuk tim yang bernama Komisi Empat untuk menyelidiki dugaan korupsi di Pertamina.
Tim ini menghasilkan laporan yang menyimpulkan terjadinya beberapa penyimpangan-penyimpangan.
Pada 1975, Pertamina jatuh krisis, kemudian pada 1976 Ibnu mengundurkan diri sebagai Dirut Pertamina.
Saat ditinggalkan Ibnu, Pertamina dalam kondisi utang US$ 10,5 miliar.
Usai lepas jabatan dari Dirut Pertamina, Ibnu pun bergabung dengan PT Mississippi.
Setelah tidak menjadi direktur utama Pertamina, Ibnu Sutowo masuk ke PT Golden Mississippi.
Pada 1973 ia bertemu dengan kawan lamanya di Pertamina, Tirto Utomo.
Tirto Utomo yang dulunya merupakan bawahan Ibnu, sedang membuat produk air mineral kemasan dengan merek Aqua.