Namun, kemenanganpun direngkuh oleh Fretilin, tahun 2002, melalui referendum ditetapkan bahwa Timor Leste diakui oleh PBB sebagai sebuah negara.
Dari kemerdekaan tersebut, hingga kini ada satu negara yang diuntungkan yaitu Australia.
Australia dituduh mengeruk jutaan dollar dari pendapatan minyak Timor Leste, padahal Timor Leste sendiri dikenal sebagai negara miskin di Asia Tenggara.
Kesepakatan itu diputuskan sejak Australia melakukan penandatanganan perjanjian pada Maret 2018 bahwa negara kecil itu bergantung pada minyak mendapatkan 100 persen ladang Bayu-Undan, dibagi 90-10 dengan Australia.
Pendapatan yang diambil oleh Australia sejak penandatanganan perjanjian tersebut telah diberikan pada Timor Leste tetapi langsung habis untuk kebutuhan kesehatan dalam setahun.
Penjanjian itu membatasi perbatasan maritim permanen untuk menutupi Celah Timur dan mendirikan daerah khusus untuk berbagi ladang gas yang belum dimanfaatkan Timor Leste.
Pada sat penandatanganan Australia menyatakan, perjanjian itu tidak akan berlaku sampai kedua negara meratifikasinya. Namun, pemerintah Australia gagal meratifikasinya.
Penundaan itu membuatnya menarik keuntungan dari ladang Bayu-Undan, yang sebelumnya telah dibagi 90-10.
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Miskin dan Pontang-panting, 1 dari 3 Negara yang Dulu Bantu Sokong Kemerdekaan Timor Leste Kini Justru Rongrong Hasil Minyak Bumi Lorosae"