GridPop.ID - Di tengah pandemi corona yang melanda, kadang kita lupa bahwa kita semua tetaplah manusia biasa yang berupaya maksimal untuk menangani bencana ini.Salah satunya yang tak boleh terlupa ialah tugas dari tenaga medis yang mempertaruhkan waktu, tenaga, bahkan nyawa mereka untuk menolong sesama manusia.Salah satu tenaga medis di Wisma Atlet curhat mengenai kondisi mereka di lapangan yang pernah mengalami, dicaci-maki pasien, diusir dari warung, hingga dipandang sebelah mata oleh masyarat.
Baca Juga: Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 Ditolak Kepala Daerah, Tindakan Sopir Ambulans yang Rela Antar Jenazah dari Jawa Timur ke Jakarta Banjir Pujian, Khofifah: Pengorbanan Luar Biasa!Bagaimanapun, tenaga medis masih menjadi ujung tombak negara untuk memerangi Covid-19 sampai saat ini.Mereka masih menjadi garda terdepan walau satu per satu mulai berjatuhan, dari dokter, perawat, hingga sopir ambulans sekalipun.Diberitakan dari Kompas.com, rasa takut tertular mau tidak mau dipendam dalam-dalam. Semua dilakukan hanya demi menyelamatkan nyawa satu orang yang bahkan mereka tidak kenal.
Baca Juga: Rambut Bayi yang Akan Dilahirkan Sudah Terlihat tapi Teriakan Minta Tolongnya Tak Dihiraukan Petugas, Wanita Ini Kesal dengan Penjelasan Bertele-tele dari Rumah Sakit: Kalau Ditangani Lebih Cepat, Anak Saya Masih Selamat!Namun, di satu sisi mereka hanyalah manusia biasa. Punya hati, perasaan, bisa mengeluh, lelah, bahkan menangis. Siapa yang mau peduli?