Dijuluki desa 'haus suami' karena nyaris seluruh penduduknya perempuan dan ini fakta yang mengejutkan; susah menikah.
Padahal, perempuan-perempuan di desa ini umumnya masih muda, cantik, dan ceria khas Negeri Samba.
Pendiri kota Noiva do Cordeiro adalah Maria Senhorinha de Lima.
Setelah diusir dari rumahnya karena meninggalkan suaminya, yang dipaksakan oleh orang tuanya, Maria memutuskan untuk mencari tanah baru untuk ditinggali.
Dari sana, desa didirikan untuk menyambut perempuan yang dijauhi, ibu tunggal, atau perempuan yang kurang beruntung.
Di Noiva do Cordeiro, penduduknya hampir secara eksklusif adalah feminis.
Perempuan mengurus semua aspek kehidupan mulai dari bertani hingga konstruksi, perencanaan, hingga ritual agama.