Find Us On Social Media :

Jadi Kenangan Bersejarah dan Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia, Ini Cerita di Balik Foto Upacara Proklamasi 17 Agustus 1945 yang Tak Banyak Diketahui, Simak Kisahnya!

By None, Senin, 17 Agustus 2020 | 18:40 WIB

Foto karya Frans Mendur yang mengabadikan Presiden Soekarno membacakan naskah proklamasi didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta

GridPop.ID - Hari ini, Indonesia tengah merayakan HUT yang ke-75.

Upacara yang memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini sudah menjadi momen tahunan yang ditunggu.

Bicara soal perayaan Kemerdekaan RI, ada momen yang begitu bersejarah dan tak akan pernah luput dari ingatan, yakni Upacara Proklamasi 17 Agustis 1945.

Semua orang pasti pernah melihat foto-foto upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.

Berikut adalah kisah dibalik foto Upacara Proklamasi 17 Agustis 1945.

Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng, Dalam Diri 8 Selebriti Kondang Ini Ternyata Mengalir Darah Keturunan Pahlawan, Siapa Saja sih?

Mengendap-endap Menuju Upacara Proklamsi

Pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Upacara ini berlangsung secara sederhana.

Saat itu, upacara dihadiri oleh dua fotografer bersaudara. Mereka adalah Frans Sumarto Mendur dan Alexius Impurung Mendur. Mereka dikenal juga sebagai Mendur bersaudara.

Mendur bersaudara mendengar kabar upacara proklamasi ini dari harian Asia Raya. Saat itu, diberitahukan bahwa ada peristiwa penting di kediaman Soekarno.

Baca Juga: Semarakkan HUT RI Ke-75 Lewat Konser Virtual, Penampilan Raisa, Tiara Andini Hingga Nowela Sukses Memukau Banyak Mata

Dengan rute jalan yang terpisah, mereka pun segera membawa kamera menuju kediaman presiden pertama Indonesia itu.

Mereka harus berjalan mengendap-endap, karena pasukan Jepang masih berpatroli dengan senjata lengkap. Jika ketahuan, mereka bisa ditangkap!

Saat itu, Jepang memang sudah mengaku kalah pada sekutu. Namun, kabar ini masih belum tersebar luas. Masih banyak pasukan Jepang yang berkuasa di beberapa wilayah.

Baca Juga: Bak Tersambar Geledek, Mendadak Ashanty Ancam Ogah Beri Restu Sang Putri Nikah dengan Atta Halilintar hingga Buat Aurel Hermansyah Ketakutan

Diburu Pasukan Jepang

Usai upacara, Mendur bersaudara cepat-cepat pergi dari sana. Sebab, ada pasukan Jepang memburu mereka.

Sayangnya, Alex Mendur tertangkap. Tentara Jepang lalu menyita foto-foto yang baru saja dibuat dan memusnahkannya.

Untungnya, Frans Mendur berhasil meloloskan diri. Negatif foto dikubur di tanah dekat sebuah pohon. Pohon itu berada di halaman belakang kantor harian Asia Raya.

Baca Juga: Cuma Bisa Mati Kutu, Sifat Asli Rizky Billar Dibongkar, Dinda Hauw Sampai Berikan Wanti-wanti Ini Pada Lesty Kejora!

Saat pasukan Jepang mendatanginya, Frans mengaku negatif foto itu sudah diambil Barisan Pelopor. Yap, Frans berhasil mengelabui pasukan Jepang.

Negatif foto lolos dan dicetak. Proklamasi kemerdekaan Indonesia hanya diberitakan singkat di harian Asia Raya, 18 Agustus 1945. Berita itu dimuat tanpa adanya foto, karena telah disensor oleh Jepang.

Foto bersejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia karya Frans Mendur itu baru bisa dipublikasikan pertama kali pada 20 Februari 1946 di halaman depan Harian Merdeka.

Baca Juga: Total Rayakan Kemerdekaan Indonesia, Sederet Artis Ini Ternyata Pernah Ikut Jadi Paskibraka Sampai Ada yang Bertugas di Istana Negara, Siapa?

Hanya Ada Tiga

Tanpa foto karya Frans Mendur, maka proklamasi Indonesia tak akan bisa diabadikan dalam bentuk foto.

Frans berhasil mengabadikan tiga foto, dari tiga frame film yang tersisa. Foto pertama, Soekarno membaca teks proklamasi.

Foto kedua, pengibaran bendera Merah Putih. Foto ketiga, suasana upacara dan para pemuda yang menyaksikan pengibaran bendera.

Baca Juga: Blak-blakan ke Publik, Reino Barack Ternyata Masih Mau Melayani Luna Maya Meski Sudah Berusaha Menolaknya Puluhan Kali Setelah Resmi Putus!

GridPop.ID (*)

Artikel ini telah tayang di Bobo.ID dengan judul: Tak Banyak yang Tahu, Ini Cerita di Balik Foto Upacara Proklamasi 17 Agustus 1945